Shalawatan
Membaca shalawatan bersama-sama merupakan pengamalan hadits berikut:
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِىّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: مَا قَعَدَ قَوْمٌ مَقْعَدً لَا يَذْ كُرُوْنَ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ وَيَصْلُّونَ عَلى النَّبِىّ إِلاَّ كَانَ عَلَيْهِمْ حَسْرَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ دَخَلُوا الْجَنَّةُ لِلثَّوْابِ(رواه أحمد)
“Dari Abu Hurairah bahwa Nabi bersabda: “Tidak ada satu kaum yang duduk, yang tidak berdzikir kepada Allah dan tidak membaca shalawat kepada Nabi , kecuali menjadi penyeselan baginya di hari kiamat, meski mereka masuk surga karena pahala.” (HR Ahmad)
Begitu pula hadits berikut:
وَعَنْ أَنَسٍ عَنْ النَّبِىّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: إِنَّ الِلّهِ سَيَّارَةً الْمَلَا ئِكَةِ يَطْلُبُوْنَ حِلَقَ الذِّكْرِ, فَإِذَا أَتَوْا عَلَيْهِمْ وَحَفُّوْا بِهِمْ, ثُمَّ بَعَثُوْا راَئِدَهُمْ إِلَى السَّمَاءِ رَبِّ الْعِزَّةِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى, فَيَقُوْلُوْنَ: رَبَّنَا أَتَيَنَا عَلَى عِبَادٍ مِنْ عِبَادِكَ يُعَظِّمُوْنَ آلَاءَكَ وَيَتْلُوْنَ كِتَابَكَ, وَيُصَلُّونَ عَلَى نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صلى الله عليه وسلم, وَيَسْأَلُوْنَكَ لِآخِرَتِهِمْ وَدُنْيَاهُمْ, فَيَقُوْلُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى: غُشُّوْهُمْ رَحْمَتِى.
“ Dari Anas, Nabi Saw bersabda: “Sungguh Allah punya malaikat yang mencari perkumpulan zikir. Jika malaikat telah mendatangi mereka yang menyelimutinya, maka malaikat mengutus pemimpinnya ke langit, kepada Allah Ta’ala. Malaikat berkata: “Kami telah mendatangi hamba-hamba-Mu, yang mengagungkan nikmat-Mu, membaca kitab-Mu, bershalawat kepada Nabi-Mu dan meminta untuk urusan akhirat dan dunia mereka.” Allah berfirman: “Selimuti mereka dengan rahmat-Ku.”
dilakukan oleh orang-orang Habasyah di hadapannya.
عَنْ أَنَسٍ قَالَ: كَانَتِ الْحَبَشَةُ يَزْفِنُوْنَ بَيْنَ يَدَىْ رَسُول اللهِ صل الله عليه وسلم, وَيَرْقُصُوْنَ وَيَقُوْلُونَ مُحَمَّدٌ عَبْدُ صَالَحٌ. فَقَالَ رَسُول اللهِ صلى الله عليه وسلم: مَا يَقُولُونَ؟ قَالُوا: يَقُولُوْنَ مُحَمَّدٌ عَبْدُ صَالَحٌ. (رواه أحمد على شرط مسلم)
“Dari Anas, bahwa orang-orang Habasyah (Etyophia) menari di depan Rasulullah dan mereka mengatakan. “Muhammad hamba yang shaleh”. Nabi bertanya: “Apa yang mereka katakan?” Mereka menjawab bahwa orang Habasyah mengatakan: “Muhammad hamba yang shaleh”. (HR Ahmad, sanad-nya sesuai kriteria Muslim)
Adapun shalawat disertai terbangan selaras dengan riwayat:
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّ النَّبِىَّ صلى الله عليه وسلم مَرَّ بِبَعْضِ الْمَدِيْنَةِ فَإِذَا هُوَ بِجَوَارٍ يَضْرِبْنَ بِدُفِّهِنَّ وَيَتَغَنِّيْنَ وَيَقُلُنَ:
نَحْنُ جَوَارٍمِنْ بَنِى النَّجَّارِ # يَاحَبَّذَا مُحَمَّدٌ مِنْ جَارِ.
فَقَالَ النَّبِىُّ صلى الله عليه وسلم: يَعْلَمُ اللهُ أَنِّى لَأُ حِبُّكُنَّ.
“Diriwayatkan dari Anas, Nabi Saw melewati sebagai Madinah, lalu berjumpa dengan anak-anak perempuan yang menabuh terbang, bernyanyi dan bersyair: “Kami adalah anak-anak dari bani Najjar. Aduhai indahnya Muhammad sebagai tetangga.” Kemudian Nabi bersabda: “Allah tau sungguh aku mencintai kalian.”