Twibbon Hari Santri Nasional 2022

 

Dalam rangka memeriahkan Hari Santri Nasional (HSN) tahun 2022 yang dilaksanakan setiap tanggal 22 Oktober, tahun ini Pondok Pesantren Miftahulhuda Al-Musri’ menggelar beberapa rangkaian acara seperti tawasul kepada masyaikh NU, marhabaan, talkshow dan masih banyak lagi yang lainnya.

Termasuk juga di media sosial, Tim Almusri’ Media juga menyediakan Twibbon Hari Santri Nasional tahun 2022. Bagi yang ingin mendownload Twibbon Hari Santri Nasional 2022 yang pada tahun ini memiliki tema Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan, kalian bisa klik link dibawah ini

( https://twb.nz/almusrimedia113 )

Mari kita meriahkan Hari Santri Nasional dengan menggunakan Twibbon dan memasangnya di Media Sosial masing-masing dengan menggunakan hashtag #HARISANTRINASIONAL2022 #HSN2022 #HSNALMUSRIPUSAT

 

Pewarta : Dimas Pamungkas

Apel Kebangsaan Langkah Awal Timbul Rasa Cinta Terhadap Tanah Air

Pimpinan Komisariat (PK) Ansor, IPNU dan Pagar Nusa menggelar apel kebangsaan. Kegiatan ini bertajuk “Merawat Warisan Nilai Luhur Pancasila”, di Yayasan Pondok Pesantren Miftahulhuda Al-Musri’ dipusatkan di Halaman Asrama Pusat, Kertajaya, Kec. Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat 43282 pada Kamis (16/09/2022) Sore.

Ketua PK Pondok Pesantren Miftahulhuda Al-Musri, Aditya Nugraha, sebenarnya konsep awal dari apel kebangsaan ini untuk memperingati jasa para pahlawan, seiring berjalannya waktu lalu muncul ide baru perihal apel kebangsaan ini akan dilaksanakan satu bulan sekali di hari kamis sore.

Beliu menjelaskan bahwa dengan dilaksanakannya setiap bulan akan menambah kedisiplinan serta untuk mencintai bangsa dan negara sendiri dan kesadaran keanggotaan dalam suatu bangsa yang secara potensial atau aktual bersama-sama mencapai, mempertahankan, dan mengabdikan identitas, integritas, kemakmuran dan kekuatan bangsa.

Dokumentasi Foto Apel Kebangsaan

Salah satu ayat Al-Qur’an yang menjadi dalil cinta tanah air menurut penuturan para ahli tafsir adalah Qur’an surat Al-Qashash ayat 85;

إِنَّ الَّذِي فَرَضَ عَلَيْكَ الْقُرْآنَ لَرَادُّكَ إِلَى مَعَادٍ

Artinya: “Sesungguhnya (Allah) yang mewajibkan atasmu (melaksanakan hukum-hukum) Al-Qur’an benar-benar akan mengembalikan kamu ke tempat kembali.” (QS. Al Qashash: 85)

Selanjutnya, ayat yang menjadi dalil cinta tanah air menurut ulama yaitu Al-Qur’an surat An-Nisa’ ayat 66.

وَلَوْ أَنَّا كَتَبْنَا عَلَيْهِم أَنِ اقْتُلُوْا أَنْفُسَكم أَوِ أخرُجُوا مِن دِيَارِكُمْ مَا فَعَلُوْه إِلَّا قليلٌ منهم

Artinya: “Dan sesungguhnya jika seandainya Kami perintahkan kepada mereka (orang-orang munafik): ‘Bunuhlah diri kamu atau keluarlah dari kampung halaman kamu!’ niscaya mereka tidak akan melakukannya, kecuali sebagian kecil dari mereka…” (QS. An-Nisa’: 66).

Berikut ini adalah hadits-hadits yang menjadi dalil cinta tanah air menurut penjelasan para ulama ahli hadits, yang dikupas tuntas secara gamblang:

عَنْ أَنَسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا قَدِمَ مِنْ سَفَرٍ فَنَظَرَ إِلَى جُدُرَاتِ الْمَدِينَةِ أَوْضَعَ نَاقَتَهُ وَإِنْ كَانَ عَلَى دَابَّةٍ حَرَّكَهَا مِنْ حُبِّهَا ……. وَفِي الْحَدِيثِ دَلَالَةٌ عَلَى فَضْلِ الْمَدِينَةِ وَعَلَى مَشْرُوعِيَّة حُبِّ الوَطَنِ والحَنِينِ إِلَيْهِ

Artinya: “Diriwayatkan dari sahabat Anas; bahwa Nabi SAW ketika kembali dari bepergian, dan melihat dinding-dinding madinah beliau mempercepat laju untanya. Apabila beliau menunggangi unta maka beliau menggerakkanya (untuk mempercepat) karena kecintaan beliau pada Madinah. (HR. Bukhari, Ibnu Hibban, dan Tirmidzi).

Pemaparan di atas menunjukkan bahwa cinta tanah air memiliki dalil yang bersumber dari Qur’an dan Hadits. Terakhir, penulis ingin mengemukakan doa cinta tanah air yang dipanjatkan oleh Nabi Ibrahim as yang difirmankan Allah SWT dalam Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 126:

رَبِّ ٱجْعَلْ هَٰذَا بَلَدًا ءَامِنًا وَٱرْزُقْ أَهْلَهُۥ مِنَ ٱلثَّمَرَٰتِ مَنْ ءَامَنَ مِنْهُم بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ

“Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezeki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman di antara mereka kepada Allah dan hari kemudian”

Pewarta: Dimas Pamungkas

2500 Santri Gelar Tahun Baru Islam

Beragam giat masyarakat mewarnai peringatan tahun baru 1444 Hijriyah. Di antaranya seperti yang dilakukan para santriyin dan juga santriyat Pondok Pesantren Miftahulhuda Al-Musri’ Pusat yang menggelar bermacam macam lomba seperti musik islami, musabaqoh tilawatil qur’an, ceramah, puisi, kaligrafi, drama dan juga adzan,  kamis  ( 11/08/2022 )

Iqbal Samsudin Nur Mahbub, ketua pelaksana acara Gebyar Muharram mengatakan bahwa banyak peristiwa peristiwa yang spesial yang harus kita ketahui.

“Pertama, Nabi Adam as bertobat kepada Allah dari dosa-dosanya. Atas pertobatan itu, Allah swt menerima tobatnya di hari yang sama.

Kedua, kapal Nabi Nuh pada hari Asyura berlabuh di bukit Zuhdi dengan selamat. Perlabuhannya itu berhasil setelah melalui banjir bandang yang melanda dunia saat itu, dan menghanyutkan hingga membinasakan banyak makhluk.

Ketiga, Nabi Ibrahim as pada hari tersebut selamat dari siksa Raja Namrud. Sebagaimana diketahui, ayah dari Nabi Ismail dan Nabi Ishaq itu disiksa dengan dibakar hidup-hidup oleh raja tersebut.

Keempat, Nabi Yusuf as dibebaskan dari penjara Mesir pada hari Asyura. Fitnah yang dituduhkan kepadanya mengantarkan Nabi yang berparas rupawan itu ke bilik jeruji.

Kelima, Nabi Yunus as pada hari Asyura berhasil keluar dari perut ikan yang melahapnya. Nabi Yunus terjun ke laut setelah merasa bahwa kapal yang ditumpanginya tidak bergerak karena keberadaannya.

Keenam, Nabi Ayyub as disembuhkan Allah dari penyakitnya yang menjijikkan. Sebagaimana diketahui, bahwa ia pernah mendapatkan ujian dari Allah swt berupa penyakit kulit yang menimbulkan bau tidak sedap.

Ketujuh, Nabi Musa as dan umatnya kaum Bani Israil selamat dari pengejaran Fir’aun di Laut Merah. Nabi Musa dan umatnya yang berjumlah sekitar lima ratus ribu orang selamat memasuki gurun Sinai untuk kembali ke tanah leluhur mereka.”

Juga acara Gebyar Muharram Ini rutin dilakukan setiap tahun oleh Santriyin & santriyat Pondok pesantren Miftahulhuda Al-Musri’ Pusat Cianjur. “Mudah mudahan dengan terselenggaranya Acara Gebyar Muharram ini, syiar tahun baru Islam semakin semarak serta ukhuwah islamiah semakin terjalin.” Ungkapnya.

Pewarta: M. Dimas Pamungkas

Acara Pelatihan Administrasi dan Talkshow di Pondok Pesantren Miftahulhuda Al Musri’

Pimpinan Anak Cabang Ikatan Pelajar Nahdhatul Ulama & Ikatan Pelajar Putri Nahdhatul Ulama mengadakan acara Pelatihan Administrasi dan Talkshow di Pondok Pesantren Miftahulhuda Al Musri’, Kamis, 14 Juli 2022.

Dalam Acara tersebut dihadiri oleh pengurus PAC IPNU & IPPNU Kecamatan Ciranjang, perwakilan dari pengurus Badan Otonom Nahdhatul Ulama Pondok Pesantren Miftahulhuda Al Musri’ dan segenap pengurus PK IPNU & IPPNU Pondok Pesantren Miftahulhuda Al Musri’.

Tujuan dari organisasi adalah meng-organir setiap kepentingan-kepentingan individual manusia dan ini dibingkai dalam satu tujuan, yaitu tujuan bersama.

Sehingga harmoni ini yaitu bagaimana kita mempunyai satu sudut pandang bahwa kita dalam ber-organisasi, harus sesuai dengan tujuan organisasi.

Selama ini tujuan IPNU & IPPNU adalah terbentuknya pelajar bangsa yang bertaqwa kepada allah swt, berilmu, berwawasan ke-bhinekaan juga bertanggung jawab akan tegaknya ajaran syari’at ala Ahlussunnah Waljama’ah.

dalam sambutannya Ketua PAC IPNU Ciranjang, Rekan Muhammad As’ad menjelaskan tentang tujuan diadakannya acara ini.

“Pelatihan Administrasi itu kita dibahas, masalah persuratan, pengarsipan surat maupun laporan, tujuan, perlengkapan, untuk membuat suatu acara. Juga disitu membahas tentang pengertian, fungsi, tujuan dan tata cara kerjanya”, ucapnya.

Acara ke dua yaitu talkshow yang bertemakan “ Harmoni rime Organisasi dalam rangka memperingati Anniversary 1 tahun masa khidmah PAC IPNU & IPPNU Kecamatan Ciranjang.

Membahas bagaimana menjalankan suatu organisasi baik dan benar.

“ Kita sebagai Fa’il atau yang menjalankan organisasi itu harus paham, bahwa kita harus butuh kepada administrasi organisasi khususnya di IPNU & IPPNU, agar terciptanya harmoni ritme organisasi”, tutupnya.

 

Penulis : Rifky Aulia

 

PIMPINAN KOMISARIAT NU AL-MUSRI’ SOWAN KE KYAI BURHAN ROSYIDI

Pengurus Pimpinan Komisariat Nahdlatul Ulama ( PK ) Pondok Pesantren Miftahulhuda Al-Musri’ masa khidmat 2022-2023 bersilaturahim ke Kyai Burhan Rosyidi di YPP Al-Huda Al-Musri’ 1, Ciranjang, minggu (26/6).

Kami sowan kepada Kyai Burhan Rosyidi, seesudah dilantik menjadi pengurus PK Al-Musri’. Pertemuan yang berlangsung hangat dan penuh keakraban itu diawali dengan perbincangan santai, sekaligus mengulas ke-Al-Musrian ke-Nahdlatul Ulamaan juga kebangsaan.

Disamping silaturahmi, diskusi juga tanya jawab, kami mengundang Kh. Burhan Rosyidi untuk bisa menghadiri acara apel kebangsaan di YPP Miftahulhuda Al-Musri’ yang rutin di adakan satu bulan sekali.

Lebih lanjut, Kyai Burhan Rosyidi menyampaikan keadaan sosial, budaya, politik, ekonomi melihat zaman yang begitu dinamis. Perubahan zaman selalu berubah sesuai dengan tantangannya. Memaknai dan memahami perubahan itu tidak secara total, akan tetapi harus dilihat ‘illat-nya sehingga sebagai kader intelektual peranan Banom NU di YPP Miftahulhuda Al-Musri’ tidak bisa dirubah terutama soal ideolgi Islam Ahlussunnah wal Jama’ah an-Nahdliyyah.

“Kontektualisasi Aswaja tentu tidak lepas dari sumbernya yakni al-Qur’an dan Hadis sebagai sumber primer, misalnya soal ekonomi, politik, budaya, sosial. Dengan demikian kita harus tetap terus aktif dalam khidmat di Nahdlatul Ulama dengan mengisi shaf-shaf yang kosong” terang Kyai Burhan Rosyidi.

 

Pewarta : Dimas Pamungkas