Takbir di Pagi Hari, Qurban di Siang Hari: Sehari Penuh Berkah di Pesantren

📍 Yayasan Pondok Pesantren Miftahulhuda Al-Musri’ Pusat, 🗓️ 6 Juni 2025, 10 Dzulhijjah 1446 H Idul Adha, Hari ini, mentari pagi menyapu halaman pesantren dengan cahaya hangat. Suara takbir menggema dari mushala, menyatu dengan langkah-langkah kecil para santri yang bersiap menyambut hari istimewa: Yaitu Hari Raya Idul Adha. Di sudut halaman, seekor sapi qurban berdiri tenang, dan juga kambing yang tak melawan, tak gelisah, seakan tahu bahwa kehadirannya bukan sekadar simbol, tetapi bagian dari ibadah yang penuh cinta dan pengorbanan.

Hari Raya Idul Adha adalah salah satu momen paling sakral dalam kalender Islam. Ia bukan sekadar perayaan tahunan, melainkan perwujudan ketaatan, keikhlasan, dan kepedulian sosial. Di pesantren, pelaksanaan Sholat Idul Adha menjadi momentum pendidikan spiritual yang nyata. Santri tidak hanya diajak untuk memahami makna ibadah secara teoritis, tetapi juga untuk merasakannya secara langsung dalam suasana yang khusyuk dan penuh keberkahan.

Kegiatan Sholat Idul Adha di Pesantren Miftahulhuda Al-Musri’ Pusat menjadi bagian penting dari pembentukan karakter santri. Sholat dilaksanakan secara berjamaah dengan bimbingan para asatidz, diikuti dengan khutbah yang menggugah hati dan memperdalam pemahaman makna pengorbanan.

Pelaksanaan Sholat Idul adha di Pesantren Miftahulhuda Al-Musri’ bukan hanya menjadi kewajiban ibadah, tetapi juga bagian dari proses pendidikan yang bermakna. Melalui sholat berjamaah dan refleksi spiritual, santri diajak memahami bahwa hidup bukan sekadar tentang diri sendiri, tetapi juga tentang memberi, berkorban, dan patuh kepada perintah Allah SWT. Semoga kegiatan ini menjadi amal jariyah dan inspirasi bagi pelaksanaan ibadah di tahun-tahun berikutnya.

Intisari Hari Raya Idul Adha bukan sekadar perayaan, ia adalah panggilan untuk meneladani kesabaran Nabi Ibrahim dan ketaatan Nabi Ismail. Dan di pelataran pesantren, gema kisah agung itu kembali hidup, bukan hanya dalam ceramah, tapi dalam tindakan nyata.

Di pesantren, qurban menjadi ladang amal sekaligus ladang ilmu. Di sinilah para santri belajar bukan hanya tentang fiqih penyembelihan, tapi juga tentang manajemen kepercayaan, pengabdian kepada umat, dan kepedulian sosial. Setiap hewan yang dikurbankan bukan hanya menyisakan daging, tetapi meninggalkan pelajaran tentang ketulusan dan kebersamaan.

Jurnal ini merupakan saksi atas proses itu. Ia bukan hanya laporan kegiatan, melainkan kisah kolektif tentang bagaimana pesantren menjadikan qurban sebagai media pendidikan spiritual, sosial, dan organisatoris. Karena bagi kami, qurban bukan hanya tentang menyembelih hewan, tapi menyuburkan jiwa.

Laporan ini hadir untuk merekam jejak kebaikan itu. Sebuah catatan sederhana tentang bagaimana qurban menjadi bagian dari kehidupan pesantren yang penuh makna—bukan hanya untuk mereka yang menerima, tetapi juga bagi mereka yang belajar memberi.

Idul Adha adalah momentum penting dalam Islam yang mengajarkan nilai keikhlasan, kepedulian sosial, dan semangat berkorban. Sebagai bagian dari pelaksanaan ibadah serta pembelajaran keagamaan, Pesantren Miftahulhuda Al-Musri’ secara rutin melaksanakan kegiatan penyembelihan hewan qurban setiap tahunnya.

Tahun ini, kegiatan qurban dilaksanakan dengan semangat kolaborasi antara Dewan Sepuh, Dewan Ampuh, Masyarakat Santri, Pengurus.

Waktu dan Tempat Pelaksanaan, Sesudah Sholat Idul Adha, Halaman pinggir Masjid Al-Jamal, Komplek Pesantren. Adapun jenis dan jumlah hewan qurban akan disebutkan di bawah ini:

  1. Sapi: 7 Ekor | Kambing: 5 Ekor | Para Masyaikh Sepuh Wa Ampuh & Donatur Muhibbin Pesantren & Wali santri

Total hewan qurban keseluruhan mencapai: 12 Ekor

Data Donatur Hewan Qurban di Pondok Pesantren Miftahulhuda Al-Musri’ Pusat 1446 H

  1. H Abdul Halim Rohmatulloh Bin Abah H. Ma’mun Watma
  2. Siti Quraesin Binti H. Abdul Halim Rohmatulloh
  3. Akang Haji Acep sanusi Bin K.H. Tajudin
  4. Elsa Derita Wati Bin H. Jenal
  5. Hafidz Abdul Mujib Bin Dian Heri Permana
  6. Hanif Abdul Muhyi Bin Dian Heri Permana
  7. Hilya Raudhatul Hailalah Binti Dian Heri Permana
  8. Afika Najla Safana Binti Pepen
  9. Salwa Binti H. Asep Hilman
  10. ⁠Alparel Addikro Silitonga Bin Rahmat Hidayat Silitonga
  11. ⁠Ade Raina Aulia Binti H. Asep Saepulloh
  12. ⁠Ibu Karmilah Binti Bapak Kamad
  13. Rina Anggraeni Binti Wasep

Dan untuk penyembelihan dilakukan dengan melibatkan Dewan sepuh juga Dewan ampuh, dan untuk pengemasan dan pemotongan dilakukan oleh santri bagian panitia qurban, pendistribusian daging dibagikan kepada santri, warga sekitar pesantren, dan mustahik yang sudah terdata.

Sekapur sirih, kami segenap keluarga besar Pondok Pesantren Miftahulhuda Al-Musri’ Pusat mengucapkan Jazakumullahu Khairan Katsiran kepada seluruh donatur yang telah dengan ikhlas menyalurkan hewan qurban melalui lembaga kami.

Semoga amal qurban yang Bapak/Ibu/Saudara sekalian tunaikan diterima oleh Allah ﷻ sebagai bentuk ketakwaan dan keikhlasan, serta menjadi wasilah turunnya keberkahan, rezeki yang melimpah, dan keselamatan dunia akhirat.

Doa kami, semoga Allah ﷻ membalas kebaikan para donatur dengan balasan terbaik, menjadikan setiap tetesan darah qurban sebagai penghapus dosa dan penyelamat di hari hisab kelak.

Aamiin ya Rabbal ‘alamin.

Tanggapan dan Harapan

”Qurban untuk Umat, dari Pesantren yang Bermartabat, ini bukan sekadar seremonial, tapi juga pelajaran hidup bagi santri. Kami harap semangat ini terus tumbuh setiap tahun.”

Penutup

Kegiatan qurban tahun ini di Pondok Pesantren Miftahulhuda Al-Musri’ Pusat berjalan dengan lancar dan penuh khidmat. Semoga Allah SWT menerima ibadah qurban seluruh pihak yang berkontribusi dan menjadikannya amal jariyah. Terima kasih kepada para donatur, panitia, dan seluruh elemen yang terlibat.

Wallahu Muwafiq Ilaa Aqwamitthoriq

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Pewarta: M Wildan Musyaffa

One thought on “Takbir di Pagi Hari, Qurban di Siang Hari: Sehari Penuh Berkah di Pesantren

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *