MQK dan MHN Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Kitab Kuning Bagi Para Santri

Dalam program Mudasmat atau Musabaqoh dan Cerdas Cermat adalah salah satu bagian dari program unggulan yang diadakan setiap satu semester sekali yg dilaksanakan pada akhir semester setelah kegiatan belajar mengajar selesai. Kegiatan Musabaqoh ini menjadi pembuka acara setelah pelantikan panitia Mudasmat, Musabaqoh juga ada yang bersifat umum dan musabaqoh pertingkat kelas. Dalam urutan pelaksanaannya yang didahulukan ialah musabaqoh umum lalu dilanjut dengan musabaqoh pertingkat kelas. Sebagaimana namanya musabaqoh umum terbuka untuk semua santri dari berbagai tingkatan kelas untuk menunjukan kemampuan di bidang hafalan mencakup bait alfiyah, bait jurumiyah, bait nadzom maqsud, bait lamiyatul af’al dan bait jauhar maknun dalam semua bidang itu termasuk dalam kategori perlombaan Musabaqoh Hifdzi Nadzom. Dalam periode sekarang ditambah lagi dengan Musabaqoh Qiroatil Kutub kategori Kitab Shahih Bukhari dan Shahih Muslim yang bisa diikuti oleh tingkat Dirosatul ‘Ulya. Adapun kategori perlombaan kitab yang biasa diikuti oleh para santri dalam MQK yaitu Tingkat Ula kitab Sulam Taufik (Bagi kelas 1 ibtidaiyyah-1 Tsanawiyah), Tingkat Wustho kitab Fath al-Qorib(Bagi kelas 2 Tsanawiyah-1 Aliyah), Tingkat Ulya kitab Fath al-Mu’in (Bagi kelas 2 Aliyah-3 Ma’had Aly).

Dalam acara tersebut biasanya diselenggarakan selama dua hari atau lebih dengan batas maksimal 10 orang perserta di setiap bidang nya, tentunya kegiatan ini menjadi ajang bergengsi karena dihadiri oleh semua santri untuk semakin memicu motivasi. Ketika musabaqoh umum telah selesai, dilanjutkan dengan kegiatan musabaqoh pertingkat kelas yang artinya semua santri wajib mengikuti tersebut sesuai hafalan yang sudah ditentukan disetiap tingkat kelas, seperti I’dadiyah menghafal Juz ama, tingkat Ibtidaiyah mengahafal bait Jurumiyah dan Nadzom maqsud, tingkat Tsanawiyah manghafal bait Alfiyah, tingkat Aliyah menghafal bait Sulamunawaroq dan Jauhar maknun, tingkat Ma’had aly menghafal bait Rohbiyah dan Baiquniyyah.

Kegiatan ini bertujuan untuk mengasah hafalan hafalan dan membuktikan hasil hafalan selama kegiatan belajar sebelumnya, dengan kegiatan ini tentunya para santri akan antusias dan bersemangat dalam menghafal. Berbeda dengan musabaqoh umum, kegiatan ini berlangsung selama satu minggu, mengingat banyaknya santri tentu membutuhkan waktu yang lebih lama.

Cara ini bertujuan untuk memotivasi dan meningkatkan kemampuan santri dalam melakukan kajian dan pendalaman ilmu-ilmu agama Islam yang bersumber dari kitab kuning. Dalam prosesnya, para santri akan diuji kemampuannya dalam membaca, memahami, dan mengungkapkan kandungan kitab kuning secara komprehensif.

Bagian Pendidikan mengatakan, MQK memperlombakan substansi dari apa yang selama ini diajarkan di pondok pesantren. Peserta diuji kemampuannya dalam membaca, memahami, menerjemahkan dan mengartikulasikan teks-teks yang terdapat dalam kitab kuning.

“Kitab kuning merupakan ruh dari pondok pesantren. Tanpa kajian kitab, bukanlah pondok pesantren,” katanya.

Dengan adanya kegiatan baik kajian maupun lomba yang berhubungan dengan kitab-kitab kuning ini, maka masyarakat khususnya umat Islam akan lebih menyadari pentingnya pemahaman dan pengkajian kitab kuning sebagai sumber referensi keilmuan maupun hukum Islam. Al-Quran dan Hadits merupakan sumber utama yang tentu harus ditafsirkan secara kontekstual melalui kitab-kitab karya ulama. Penafsiran tersebut juga harus dari para Ulama yang ahli. Bukan dari orang yang mengaku ulama dengan keilmuan yang minim berdasarkan nalar mereka sehingga penafsirannya pun kaku dan terkesan serampangan, juga merasa prihatin atas fenomena banyak kitab kuning karya para ulama besar sekarang ini yang dihilangkan atau diganti beberapa bagian kalimatnya untuk kepentingan beberapa kelompok. 

“Santri mempunyai kemampuan membaca dan memahami kitab kuning menjadi salah satu parameter keberhasilan mereka dalam menuntut ilmu di pondok pesantren,”

Karena itulah, segenap pengurus mengharapkan, MQK dan MHN hendaknya menjadi spirit atau semangat bagi para santri untuk meningkatkan kemampuan membaca, memahami dan memaknai kitab kuning dalam proses pembelajaran di pondok pesantren.   

“Kitab kuning sebagai kajian dan sumber memahami ilmu-ilmu agama Islam yang harus dilakukan secara mendalam sebagai solusi atas kompleksitas permasalahan yang dihadapi masyarakat saat ini,” harapnya.

Agenda Musabaqah Qiraatl Kutub (MQK) dan Musabaqoh Hifdzi Nadzom (MHN) diharapkan dapat memicu semangat masyarakat pesantren  dalam mendalami kitab-kitab klasik (kitab kuning) yang dijadikan acuan para santri dalam menjalani proses pembelajaran di pesantren.

Anggota DPR RI Hadiri Tabligh Akbar Haul Al-Musri’ Pusat ke-25

Anggota DPR RI Dr. H. Cucun Syamsul Rijal, S.Ag. M.AP menghadiri Tabligh Akbar di Haul YPP. Miftahulhuda Al-Musri’ Pusat, Ciranjang, Cianjur, Rabu (5/2).

Kegiatan tersebut dihadiri Anggota DPR RI Dr. H. Cucun Syamsul Rijal, S.Ag. M.AP, Dr. Mohamad Wahyu Ferdian S. kcd,mm selaku tokoh masyarakat Cianjur, KH. Ahmad Ruhiyat Hasbi (Kang Uyan) selaku Ketua PCNU Kab. Karawang Periode 2017-2022 serta Pengasuh PP. Attarbiyah Karawang, dan Para Masyayikh serta Acara ini dihadiri ribuan jama’ah, santri, alumni, serta masyarakat sekitar yang ingin mengenang jasa-jasa alm. Mama KH. Ahmad Faqih di halaman Yayasan Pondok Pesantren Miftahulhuda Al-Musri’ Pusat.

Mengawali Sambutannya, Anggota DPR RI Dr. H. Cucun Syamsul Rijal, S.Ag. M.AP sampaikan ucapan terimakasih, dan juga menyampaikan: “bagaimana menghadirkan negara supaya melihat akan eksistensi sebuah entitas yang punya kiprah banyak, jasa banyak membantu negara, mencerdaskan kehidupan bangsa daripada itu adalah tugas fungsi dari negara itu adalah pesantren.”

“Mama KH. Ahmad Faqih dalam doktrinnya, dulu itu bagaimana Mama menyampaikan bahwa menyuarakan ideologi perlawanan terhadap penajajah dimulai kiprahnya membina masyarakat semua yang ada dilingkungan Pondok Pesantren Al-Musri’. Tidak pernah Mama bertanya apa yang akan diberikan oleh negara terhadap Al-Musri’, justru Mama membuktikan apa yang bisa di berikan terhadap negara” Tambahnya dalam sambutan oleh Dr. H. Cucun Syamsul Rijal, S.Ag. M.AP.

Kegiatan Tabligh Akbar dimulai dengan pembukaan oleh MC yaitu K. Abdurrohman Maturidi dan K. Atim Sobari. Acara juga dilanjut dengan pembacaan hadiah dan tawasul yang dipimpin oleh Dewan Ampuh Pondok Pesantren Al-Musri’ Pusat KH. Mukhtar Sholeh, BA. Lalu menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Al-Musri’ oleh Tim Padus OSMA dari kelas 3 Aliyah dan 2 Tsanawiyah Pada malam puncak, sambutan shohibul bait seakligus sesepuh Pondok Pesantren Al-Musri’ Pusat dan Ketua Haul ke-25 yakni Pangersa KH. Mamal Mali Murtadlo, LC, sambutan Ketua Yayasan oleh KH. Saeful Uyun, LC, sambutan Anggota DPR RI Dr. H. Cucun Syamsul Rijal, S.Ag. M.AP, Dr. Mohamad Wahyu Ferdian S. kcd,mm selaku tokoh masyarakat Cianjur, lalu acara inti yaitu Tausyiah Nahdliyah oleh KH. Ahmad Ruhiyat Hasbi (Kang Uyan) selaku Ketua PCNU Kab. Karawang Periode 2017-2022 serta Pengasuh PP. Attarbiyah Karawang, dan Do’a tutup oleh KH. Muchtar Gozali selaku Dewan Kiyai YPP. Miftahulhuda Al-Musri’ Pusat.

Tabligh Akbar pada malam tersebut diisi oleh penceramah ternama, KH. Ahmad Ruhiyat Hasbi (Kang Uyan) dari Karawang. Penceramah Kang Uyan menyampaikan: “Ulama itu harus mempunyai 3 unsur. Pertama, العلم= Pengetahuan, jadi yang dinamakan ‘alim itu harus benar-benar tahu tentang ilmu nahwu, ilmu sorof, ushul fiqih, dan lain sebagainya. Kedua, الفهم= Pemahaman, karena belum tentu orang yang tahu itu faham. Keitga, العمل= Pengamalannya terhadap pemahaman dan pengetahuan.”

Lalu dilanjut sambutan lagi oleh salah satu Alumni Pesantren Al-Musri’, beliau menjabat wakil ketua PCNU Cianjur dan juga Dewan Syuro PKB DPC Kab. Cianjur yakni KH. Cepi Hibatulloh, berpesan kepada para alumni dalam bahasa sunda: “Bahwa hukum nisbat kana bab haolan kade anu masih boga anggapan bahwa haolan eta hukumna sunnah, bisi boga anggapan haolan hukumna mubah, kade ta’aluqna haol kana bab kaelmuan. Sedengkeun kaelmuan hukumna wajib, dimana-mana hukumna wajib eta elmu maka sakur-sakur perkara anu pakuat-pakait muta’alaq jeung muta’aliq kana bab kaelmuan ngilu kagusur kabeh hukumna wajib. Maka haolan ieu teh lebet kana hukmna wajib. Nisbat ka para murid, nisbat ka para santri, haol para masyayikh ta’dzim wa takrim ka nu janten guru urang sadayana.”

Sekiranya dalam Bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai berikut, “Bahwa hukum nisbat dalam Bab Haul, jika ada yang masih mempunyai anggapan bahwa haul itu hukumnya sunnah, jika ada yang masih mempunyai anggapan bahwa haul itu hukumnya mubah, ta’aluqnya haul dengan Bab Ilmu. Sedangkan apapun tentang keilmuan hukumnya wajib. Nisbat untuk para murid, nisbat untuk para santri, haul para masyayikh ta’dzim wa takrim kepada guru kita semua.”

Acara ini menarik perhatian banyak orang, dengan hadirnya ratusan jamaah yang turut serta dalam peringatan haul tersebut. Para jamaah yang hadir terdiri dari santri, alumni, serta masyarakat sekitar yang merasa terinspirasi oleh ajaran dan kepemimpinan KH. Ahmad Faqih semasa hidupnya.

Peringatan haul ke-25 ini menjadi momen untuk mengenang kembali perjuangan dan dedikasi Mama KH. Ahmad Faqih dalam membangun pondok pesantren, serta menyebarkan ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah. Semangat dan warisan ilmu beliau akan terus dikenang dan dilanjutkan oleh generasi penerus yang telah dididik dan dibina dengan penuh kasih sayang di pesantren ini.

Acara Puncak Haul Al-Musri’ Ke-25

Sholawat Akbar atau Ataqoh Kubro yang merupakan salah satu rundown acara Haul Masyayikh Almusri’ ke-25 sekaligus menjadi acara puncak pada Haul kali ini. Dilaksanakan pada Malam Jum’at, 06 Februari 2025 M yang bertempat di Masjid Al-Hidayah dan Masjid Ar-Rifa’i untuk laki-laki, serta di Gedung Agri Bisnis, Gedung Mat’am dan di Gedung Aula Al-Faqih untuk perempuan. Acara ataqoh tersebut di mulai dari jam 20:00 s.d selesai, adapun susunan acara Ataqoh kubro ialah sebagai berikut:

Pembukaan: oleh Mc (Ust. Mahmud S.Pd.I/ Ust. Dodi Sopyadi S. Ag/ K. Aceng Syarif)
Pembacaan ayat suci Al-quran: Ust. Ahmas sualfi
Laporan ketua panitia: Ust. Misbah S. Pd.I
Sambutan dewan kiyai: pangersa KH. Saepul uyun Lc. (Ketua yayasan PP Al-musri’ pusat)
Pembacaan Manaaqib hadrotusyaikh Mama KH. Ahmad Faqih Bin KH. Kurdi: Pangersa KH. Faridz Hamzah
Pembacaan Amanat dan Amalan Mama syaikhuna: Pangersa KH. Ayi Mahdi
Tausiyah Nadliyah I: Drs. Acep Tohir Fuad (Pimpinan Pondok Pesantren Sukamanah & Rois Syuriah PCNU & Ketua MUI Tasikmalaya)
Tahlilah dan pembacaan solawat: Pangersa KH. Mahmud Munawar
Tausyiah Nadliyah II: Ajengan Ilas Farhanuddin
Penutup: MC

Dalam acara Ataqoh Kubro atau Fida’ kubro Merupakan dzikir penebusan, yaitu menebus kemerdekaan diri sendiri atau orang lain dari siksaan Allah SWT.

Dengan demikian, dzikir fida’ adalah upaya untuk memohonkan ampunan kepada Allah Swt. atas dosa-dosa orang yang sudah meninggal.

Diterangkan dalam hadits dari Siti Aisyah:
عَنْ عَائِشَةَ رَضِىَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ قاَلَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ قاَلَ لاَإِلهَ اِلاَّاللهُ اَحَدَ وَسَبْعِيْنَ اَلْفًا اِشْتَرَى بِه  مِنَ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ وَكَذَا فَعَلَهُ لِغَيْرهِ.(خزينة الاسرار 1884)

“Diriwayatkan dari Aisyah ra. Ia berkata; Rasulullah bersabda: barang siapa yang membaca laa ilaaha illah sebanyak tujuh puluh satu ribu maka berarti ia menebus (siksaan) dengan bacaan tersebut dari Allah ‘Azza Wajalla dan begitu juga hal ini bisa dilakukan untuk orang lain.” (Khazinah al-Asrar, hal.188)

Adapun dzikir fida’ ini yang selanjutnya disebut dzikir ‘ataqah, oleh para ulama’ dibagi dua macam yakni: ‘Ataqah sughra yaitu membaca laa ilaaha illah sebanyak 70 ribu kali atau 71 ribu kali
‘Ataqah kubra yaitu membaca surat al-Ikhlas sebanyak 100 ribu kali.

Dan acara Haol Mama syaikhuna yang ke 25 ini di tutup dengan acara Haelalah Toriqoh Tijaniyyah yang di laksanakan pada hari Jumat sore di lapang agri bisnis.

Tabligh Akbar Khusus Akhwat Menjadi Bagian dari Rundown Haul Al-Musri’ Ke-25


Salah satu acara khusus dalam haul Mama Syaikhuna yang ke 25 adalah di adakan nya tabligh akbar khusus akhwat yang di hadiri oleh kebanyakan para penziarah , muqimat atau alumni prempuan dan penduduk sekitar, acara ini di laksananakan pada hari jumat tanggal 7 Februari 2025 bertepatan di lapang Agri bisnis, acara di laksanakan dengan khidmat, dan Acara Tabligh ini, di hadiri oleh Qori Internasional dan Hafidzoh Internasional mereka adalah para santri yang berprestasi di pondok Miftahulhuda Al-musri’ ini, semoga kita dapat termotivasi oleh prestasi prestasi mereka yang membanggakan.

Berikut adalah susunan acara tabligh akbar khusus akhwat:

Pembukaan; di meriahkan oleh hadroh santri putri YPP. Miftahulhuda Al-Musri’ Pusat yaitu Ashabul Hub
Pembacaan ayat suci al quran; Nadia fatimatuzzahra (Qori internasional)
Sambutan dari dewan nyai; P. HJ Laila Nuroniyyah Za S.pdi
Pembacaan khatam Al quran bersama; P. HJ Cucu Nurjanah dan Salwa salsabila (Hafidzoh internasional)
Acara inti tabligh Akbar meliputi:
Pembacaan sejarah Mama syaikhuna; Pangersa Ibu Imas Nurjannah S. Ag
Mubaligh; P. HJ Umi Siti Maryam

Di dalam susunan acara ada salah satu acara tentang pembacaan Riwayat Mama syaikhuna, tujuan nya adalah supaya para penziarah tau siapa itu Mama syaikhuna dan kita sebagai santri nya mengigat kembali bagaimana perjuangan Mama syaikuna membangun pesantren ini.

Haul Akbar YPP. Miftahulhuda Al-Musri’ Pusat ke-25

Yayasan Miftahulhuda Al-Musri’ mengadakan agenda acara tahunan yaitu Haul pendiri Yayasan Miftahulhuda Al-Musri’ beserta istri dan putra-putra nya,pada tanggal 2-7 Februari 2025 yang ke 25. adapun yang di haulkan antara lain; Mama K.H Ahmad faqih yang ke 25 Umi H.J Juhaenah yang ke 73, Umi H.J Siti Qoniah yang ke 35, Umi H.J Siti Maryam yang ke 3, Aa K.H Zaenal Mustofa yang ke 21, Apa K.H Hilman abdurrohman yang ke 4, Akang K.H Ade mansur somad yang ke 12, Ang Habibul manan yang Ke 30

Haul kali ini bertemakan Menjaga sanad ilmu – meraih amanah guru – menyambung perjuangan – membangun peradaban.
Dengan di laksanakannya haul para Masyaikh ini kita bisa banyak mengambil hikmah, dan di antara hikmah – Hikmah nya adalah :

Pertama adalah lil istighfar yang artinya memohon ampunan kepada Allah swt dengan membacakan doa serta meminta rahmat untuk diri kita dan para guru, khususnya guru yang sedang diperingati haulnya.

“Tujuannya lil istighfar meminta ampunan kepada Allah swt, meminta curahan rahmat , khususnya kepada para almarhum Masyaikh Pondok Pesantren Miftahulhuda al musri’, juga kepada guru-guru kita dan kiyai-kiyai kita,”

Hikmah kedua yaitu lil istidzkar, artinya melalui forum haul, kita yang masih hidup bisa meneladani dengan mengenang perjanan hidup dan mengingat kembali kebaikan-kebaikan yang dilakukan almarhum.

Ketiga adalah lil istijma’, yakni agar dikumpulkan bersama para guru dan ulama, yang sedang diperingati haulnya. “Semoga kita dipertemukan dan dikumpulkan dengan para kekasih dan guru, khususnya bersama para Masyaikh pondok pesantren Miftahulhuda al musri’. Sebuah kebanggan bagi kaum muslimin apabila dapat dipertemukan kembali dengan orang yang diidolakan, terlebih bisa bertemu dengan Nabi Muhammad saw, untuk ikut dibarisanya dan mendapatkan syafaatnya,”

Tujuan diadakannya Acara Haul Al Musri’ ke-25 ini, bertujuan untuk memperkuat tali Silaturahmi antar Alumni atau Muqimin, yang sudah lama tidak bertemu, terutama kepada Guru-guru Pondok Pesantren Al-Musri’. Acara yang diadakannya satu tahun sekali ini sangatlah penting, khususnya bagi para Alumni dan Muqimin.

Dalam suatu acara, apalagi acara besar seperti ini yang pasti di kunjungi banyak orang bahkan ribuan orang pasti harus ada persiapan yang matang , para santri dan para guru pondok pesantren Miftahulhuda al musri’ sebelum di laksanakan acara haul ini membentuk sebuah panitia untuk keberhasilan terselenggaranya acara, adapun persiapan para panitia di antaranya:

Ketua panitia : mengurus dan memastikan seluruh persiapan lancar sampai tiba waktunya.
Dana usaha : mengurus dan melakukan pengajuan dana Haul kepada orang tua santri, muqimin, beberapa Majlis Ta’lim, dan donatur lainnya.
Bendahara : mengurus keuangan acara Haul secara keseluruhan.
Penerima tamu : mempersiapkan berbagai tempat serta perlengkapan yang akan dibutuhkan oleh para tamu nanti.
Sekretaris : membuat ID card panitia dan name tag.
Dokumentasi : menyiapkan live stream, membuat banner, spanduk, juga informasi seputar Haul.
Al-Qur’an : mengurus air barokah serta kegiatan baca Al-Qur’an yang sudah dimulai sejak hari kemarin oleh para santri di masjid dan maqbaroh.
Kebersihan : melakukan pembersihan di seluruh lingkungan pesantren.
Keamanan : membuat cadar dan ID card khusus untuk santri putri jika kelak saat acara keluar dari batas komplek yang ditentukan, membuat stand berdagang, stand penerima tamu, stand kesehatan, stand keamanan, juga mengatur jalur keluar-masuk.
Publikasi
Kesehatan : menyiapkan berbagai alat kesehatan dan obat-obatan.
Peralatan : menyiapkan dan membersihkan barang-barang yang akan digunakan, memasang auning, panggung, dan mengatur kabel listrik.
Konsumsi : menyiapkan tempat, berbagai perabot, dan kebutuhan konsumsi lainnya
Srikandi : menjaga keamanan para tamu .
dan kelas 2 tsanawiyah yang di namai Albahjatul Wasail ikut berpartisifasi dalam berdagang milik para Dewan kiyai dan Ampuh, mereka sangat antusias dalam berpartisipasi di acara haul ini.