Triwulan Wali Santri Al-Musri’: Ajang Silaturahmi, Sosialisasi, dan Sinergi

Yayasan Pondok Pesantren Miftahulhuda Al-Musri’ kembali menggelar agenda rutin Triwulan Silaturahmi Wali Santri pada Kamis, 07 Agustus 2025 M / 13 Shafar 1447 H bertempat di Gedung Aula Al-Faqih. Acara dimulai sejak pukul 08.00 WIB dan berlangsung khidmat hingga selesai. Kegiatan ini menjadi wadah strategis dalam menjalin komunikasi antara pesantren dan wali santri, serta menyampaikan berbagai informasi penting terkait pembinaan, program kepondokan, dan arah kebijakan pendidikan ke depan.

Dalam pelaksanaannya, acara ini dihadiri oleh seluruh jajaran Dewan Masyaikh Sepuh, serta barisan Dewan Ampuh (Amanat Sepuh) yang merupakan para putra dan menantu dari masing-masing Dewan Masyaikh. Keterlibatan keduanya menjadi cerminan kesinambungan perjuangan dan regenerasi nilai-nilai ke-Almusri-an yang terus dijaga. Dalam sambutannya, P. Eteh Hj. Siti Maryam, selaku Wakil Ketua Yayasan, memperkenalkan satu per satu nama anggota Dewan Masyaikh Sepuh — baik dari kalangan kiai maupun nyai — serta menjelaskan peran penting Dewan AMPUH sebagai generasi penerus yang dipersiapkan untuk menjaga, melanjutkan, dan mengembangkan estafet keilmuan serta pengasuhan pesantren di masa depan.

sambutan yang disampaikan oleh Wakil Ketua Yayasan, P. Eteh Hj. Siti Maryam, yang memaparkan struktur Dewan Masyaikh Sepuh, baik dari unsur masyaikh laki-laki maupun ibu nyai (dewan masyaikh perempuan).

Setelah itu, beliau memperkenalkan pula keberadaan Dewan AMPUH, yang merupakan kepanjangan dari Amanat Sepuh — yaitu barisan kader penerus pesantren yang terdiri dari putra kandung maupun menantu para dewan masyaikh sepuh, baik dari kalangan putra maupun putri.

Mereka adalah generasi yang telah dan sedang dipersiapkan secara langsung untuk meneruskan tongkat estafet perjuangan, pembinaan, dan kealmusri’an di Pondok Pesantren Miftahulhuda Al-Musri’, demi menjaga keberlangsungan nilai-nilai pesantren secara berkelanjutan dan terarah.

“Dewan AMPUH adalah wajah masa depan Al-Musri’. Mereka bukan hanya mewarisi nama besar orang tuanya, tapi juga memikul amanah besar untuk menjaga dan mengembangkan warisan keilmuan, adab, serta tradisi pesantren,” ujar P. Eteh Hj. Siti Maryam dalam sambutannya.

Berikut daftar Dewan Ampuh (Amanat Sepuh) yang telah diumumkan secara resmi:

Dewan Ampuh – Laki-laki (Putra / Mantu Dewan Masyaikh Sepuh):

  1. Ang Arifulkholiq
  2. Ang Agus
  3. Ang Anang Suryana
  4. Ang H. Ilham
  5. Ang Iin Inadi
  6. Ang Dede Lukman
  7. Ang Kamaludin Misbah
  8. Ang Hamzah Singana Gusti
  9. Ang Nurul Arif
  10. Ang Ahmad Fakhrurozi
  11. Ang Alwan Sofiyulloh
  12. Ang Afes
  13. Ang Dzikrul Hakim
  14. Ang Iyus
  15. Ang Abdulloh Hilhay
  16. Ang Ibay
  17. Ang Rif’at Hidayat
  18. Ang Abdul Jabbar
  19. Ang Maksalmina
  20. Ang Mu’ti Alhafidz
  21. Ang Abdurrahman Alfaqih
  22. Ang Muan Habibul Fatah

Dewan Ampuh – Perempuan (Putri / Mantu Dewan Masyaikh Sepuh):

  1. T. Iim
  2. T. Diah
  3. T. Enok
  4. T. Iklima
  5. T. Tarni
  6. T. Siti
  7. T. Solahtie
  8. T. H. Tsalist L
  9. T. Ina Izatul Inayah
  10. T. Lilih Malahat
  11. T. Misdatul Hasanah
  12. T. Musyarrofah
  13. T. Dini
  14. T. Ena
  15. T. Nurhayati
  16. T. Siti Maesaroh
  17. T. Ita
  18. T. Ati
  19. T. Rihanatul Jannah
  20. T. Yusfa Yajliyyah
  21. T. Neng Syifa
  22. T. Gina

“Kehadiran AMPUH bukan hanya simbol regenerasi, tetapi bentuk tanggung jawab moral dan spiritual untuk menjaga nilai-nilai Almusri yang diwariskan para sepuh,” tegas beliau.

Salah satu sesi penting dalam acara kali ini adalah sosialisasi sistem Dompet Digital Santri, yang dibawakan oleh P. Ang Abdurrahman Alfaqih. Program ini merupakan inovasi pesantren dalam pengelolaan keuangan santri secara transparan dan efisien.

Melalui sistem ini, wali santri dapat:

  • Memantau pengeluaran santri secara real-time,
  • Mengirim uang secara terkontrol,
  • Mengetahui kebutuhan harian anak secara lebih terukur.

Antusiasme wali santri terhadap program ini terlihat dari berbagai pertanyaan dalam sesi diskusi.

Acara juga diisi dengan berbagai sesi penguatan nilai:

  • Pembacaan Tawasul oleh P. Ang Nurul Arif
  • Sosialisasi KBIHU Al-Musri’ oleh Ust. Aep Baihaqi dan Ust. Ilham
  • Sesi Tanya Jawab dipandu oleh P. Ang Faiz Muhammadi
  • Kajian Kitab Ihya Ulumuddin Juz 3 oleh P. Akang Acep Sanusi
  • Do’a penutup oleh P. KH. Mahmud Munawwar

Khusus kajian kitab Ihya Ulumuddin, suasana berubah menjadi sangat khusyuk dan penuh hikmah. Para wali santri turut menyimak pembahasan yang sarat dengan nilai-nilai tazkiyatun nafs (penyucian jiwa), sebagai bekal mendidik anak-anak di lingkungan rumah masing-masing. Triwulan Silaturahmi kali ini kembali menjadi bukti bahwa keterlibatan wali santri adalah elemen vital dalam ekosistem pendidikan pesantren. Melalui forum ini, bukan hanya laporan dan program yang disampaikan, tapi juga tumbuh rasa saling percaya, keterbukaan, dan komitmen bersama.

“Kami ingin kegiatan ini tidak hanya menjadi rutinitas, tetapi tempat menyatunya cinta orang tua dengan dedikasi pesantren dalam mendidik generasi shalih wa muslih,” ungkap salah satu pengurus dalam penutupan acara.

YPP. Miftahulhuda Al-Musri’ menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas partisipasi aktif seluruh wali santri. Semoga langkah ini terus memperkuat sinergi antara rumah dan pesantren demi tumbuh kembang santri yang paripurna.

Pewarta: M Wildan Musyaffa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *