SOSIALISASI PENGURUS
Sinergi Kepemimpinan: Dewan Kyai dan Pengurus Miftahulhuda Al-Musri’ Jamin Mutu Pendidikan Santri
Mengukuhkan Visi Pendidikan: Sosialisasi Rutin Dewan Kyai,Dewan Ampuh dan Pengurus Pondok Pesantren Miftahulhuda Al-Musri’
(Cianjur, 29 Oktober 2025) — Pondok Pesantren Miftahulhuda Al-Musri’ (Al-Musri’) yang dikenal sebagai salah satu institusi pendidikan Islam terkemuka, secara rutin mengadakan sosialisasi terpadu yang melibatkan Dewan Kyai, Dewan Ampuh dan jajaran Pengurus Pesantren. Kegiatan ini menjadi kunci dalam menjaga kualitas, disiplin, dan arah pendidikan di tengah dinamika perkembangan zaman.
Sosialisasi ini tidak hanya bersifat internal, tetapi merupakan upaya sistematis untuk memastikan seluruh elemen pesantren—mulai dari Pimpinan, pengurus, hingga santri senior (seperti Organisasi Santri Miftahulhuda Al-Musri’ atau OSMA) memiliki pemahaman yang seragam tentang visi dan misi lembaga.
- Dewan Kyai: Penjaga Amanah dan Penentu Filosofi
Dewan Kyai, yang dipimpin langsung oleh Sesepuh Pondok, memiliki peran fundamental sebagai penentu filosofi dan arah pendidikan. Dalam sosialisasi, peran mereka fokus pada:
- Penguatan Nilai Tradisi: Dewan Kyai menyampaikan kembali amanah pendiri (Mama Syaikhuna) dan nilai-nilai inti pesantren, seperti prinsip ta’at lahir ta’at batin, sopan, tekun, dan percaya (sebagaimana tercermin dalam mars pesantren). Sosialisasi ini berfungsi sebagai reminder spiritual dan ideologis.
- Keputusan Kebijakan Dasar: Kyai menetapkan kebijakan strategis, termasuk pengembangan kurikulum keilmuan agama (kitab kuning) dan integrasinya dengan pendidikan formal. Sosialisasi ini menjadi legitimasi tertinggi bagi setiap perubahan atau program baru.
Sesepuh Pondok Pesantren Miftahulhuda Al Musri, KH. Mamal Mali Mutadlo, Lc., seringkali menekankan bahwa sosialisasi adalah jembatan untuk memastikan santri tidak hanya cerdas ilmu, tetapi juga memiliki adab dan karakter yang sesuai dengan ajaran Islam moderat.
- Pengurus: Eksekutor dan Koordinator Lapangan
Jajaran Pengurus Pesantren memainkan peran taktis sebagai pelaksana dan koordinator program harian. Mereka berfungsi sebagai tangan kanan Dewan Kyai, memastikan setiap arahan diimplementasikan dengan baik.
Dalam sosialisasi, fokus Pengurus adalah:
- Disiplin dan Tata Tertib: Pengurus, khususnya melalui organisasi santri senior (OSMA), melakukan sosialisasi intensif terkait kedisiplinan harian, persiapan ulangan akhir semester, hingga pelaksanaan program unggulan seperti Tarkiban (forum musyawarah/diskusi keilmuan santri).
- Koordinasi Struktur: Di Al-Musri’, struktur kepengurusan melibatkan berbagai elemen, termasuk Dewan Ampuh (Amanat Sepuh, yakni putra-putri Dewan Kyai) dan Rois (perantara santri). Sosialisasi rutin memastikan seluruh jajaran ini bersinergi, berkoordinasi lancar demi kemajuan pesantren dan suksesnya santri.
- Perencanaan Program: Pengurus mempresentasikan rencana kerja semester, target capaian, dan evaluasi program sebelumnya kepada Dewan Kyai untuk mendapatkan pertimbangan dan keputusan final. Ini menunjukkan adanya manajemen kepemimpinan kolaboratif.
- Dampak Sosialisasi: Kualitas dan Prestasi
Sistem sosialisasi yang terstruktur ini terbukti berdampak positif pada peningkatan mutu santri. Kejelasan peran dan visi yang disosialisasikan membantu santri fokus pada pengembangan diri, baik di bidang keilmuan agama maupun prestasi akademik/non-akademik.
Terakhir, kegiatan sosialisasi ini menegaskan kembali bahwa Pondok Pesantren Miftahulhuda Al-Musri’ dikelola dengan sistem yang mengakar pada karisma Kyai, didukung oleh manajemen kepengurusan yang solid, demi melahirkan generasi santri yang berakhlak mulia dan unggul dalam ilmu pengetahuan.
