Kunjungan PD Pontren KEMENAG Kabupaten Cianjur

Perwakilan Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cianjur, melakukan Sosialisasi terkait Pendidikan Kesetaraan Pondok Pesantren Salafiyah  ke Pondok Pesantren Miftahulhuda Al Musri’, kamis, 27 januari 2022.

Dalam acara tersebut hadir para Staf KEMENAG Kabupaten Cianjur, perwakilan dari Bank Jabar Syari’ah, Ketua Yayasan Pondok Pesantren Miftahulhuda Al Musri’, dan juga para guru-guru dari PKPPS Miftahulhuda Al Musri’.

Sambutan pertama yang disampaikan oleh Ketua Yayasan Pondok Pesantren Miftahulhuda Al Musri’, KH. Saeful Uyun LC, mengenai metode ke Al Musri’an, yang telah di deklarasikan oleh Pendiri Pondok Pesantren Miftahulhuda Al Musri’, yakni Mama KH. Ahmad Faqih pada tahun 1973/1974.

“dulu nama pondok pesantren  ini tidak ada Al Musri’ nya, hanya Miftahulhuda saja, namun ditambah oleh abah (KH. Ahmad Faqih) perkiraan pada tahun 1973/1974. Al Musri’ itu nama, sekaligus metode, cara cepat untuk menjadi kyai, karena menguasai 15 fan (bidang) ilmu, hanya dalam kisaran waktu tujuh tahun setengah”, ucapnya.

dan para santri itu harus bisa menjadi SDM yang terpakai oleh Negara, makanya di pondok pesantren ini diadakan program kesetaraan, supaya nantinya jika ada yang membutuhkan pengajar sekolah, Al Musri siap memberikan, sesuai dengan kemampuan yang telah dipelajarinya, tutupnya.

Juga dalam sambutannya,  perwakilan KEMENAG Kabupaten Cianjur, Bapak Dedi Wijaya LC. MA. , menjelaskan tentang tujuan intinya mengunjungi Pondok Peasantren Miftahulhuda Al Musri’, yaitu untuk menetakan secara khusus potensi-potensi yang ada di lembaga pesantren, juga mendukung lokasi pemberdayaan umat melalui pondok pesantren.

“kita sengaja datang hari ini, selain untuk mendekatkan KEMENAG kepada lembaga-lembaga di pendidikan pondok pesantren, kita juga berupaya menetakan secara khusus potensi-potensi yang ada di lembaga-lembaga pesantren”, ucapnya.

Kita lihat secara langsung di pondok ini, bidang pertaniaannya sudah jalan, agribisnisnya sudah jalan, bahkan sekarang sedang membuat green house untuk penanaman melon super, mudah-mudahan pondok pesantren yang lain bisa mengikuti atau mencontoh kepada pondok pesantren ini, mengenai perberdayaan umat”, tutupnya.

 

Penulis : Rifky Aulia

 

 

MAKESTA ( masa kesetiaan anggota )

Kegiatan Makesta (masa kesetiaan anggota), IPNU & IPPNU yang dilaksanakan pada hari kamis, 20 januari 2022, di Pondok Pesantren Miftahulhuda Al Musri, Cianjur.

 

Sebanyak 240 peserta Makesta yang hadir, dari kalangan santri putra dan putri,terlihat kompak, dan semangat, mengikuti acara Makesta kali ini.

Makesta adalah pendidikan jenjang awal dalam sistem kaderisasi formal IPNU dan IPPNU, yang menjadi persyaratan untuk menjadi anggota IPNU dan IPPNU yang sah.

Tujuan Makesta yaitu, menumbuhkan keyakinan tentang kebenaran Islam Ahlussunnah waljama’ah sebagai satu-satunya sistem yang berkesinambungan untuk melanjutkan da’wah islamiyah.

 

Salah satu pemateri dari acara Makesta, Ang Alwan Sofiyulloh, menjelaskan tentang pentingnya ber-organisasi dan tentang santri Al Musri’ harus masuk pada organisasi Nahdlatul ‘Ulama?

Sangat penting sekali untuk kalian semua yang masih muda, masuk IPNU dan IPPNU untuk ber-organisasi, dikarenakan ber-organisasi dapat meringankan beban kita dan mengatur pola hidup kita . dan harus berpegang teguh pada ajaran Ahlusunnah Waljama’ah An Nahdliyah, yang telah diamanatkan oleh Mama Syaikuna Ahmad Faqih, ucapnya.

Juga dijelaskan oleh Ketua Banom NU Al Musri’, Ust. Samsam, mengenai para santri yang ingin manfaat ilmunya harus turut terhadap para guru-guru Al Musri’.

“hidup itu harus seperti mayit, mau digimanakan juga oleh yang memandikannya, diam dan patuh”. jelasnya.

Kita ikut ber-organisasi di NU itu, semoga menjadi wasilah (jalan), masuk nya kita ke surga, tutupnya.

 

penulis : Rifky Aulia

MAPAG (Masa Penerimaan Anggota) PAGAR NUSA

Deretan Para Calon Pendekar Pencak Silat Nahdlatul ‘Ulama (PSNU) pagar nusa berseragam hitam terlihat berkumpul dalam acara penerimaan anggota (MAPAG) Angkatan ke 1 di Pondok Pesantren Miftahulhuda Al Musri’ Kp.Ciendog, Ds.kertajaya, Kec.Ciranjang, Kab.Cianjur, hari kamis,(13/01).

Dari kurang lebih 140 pendekar pencak silat pagar nusa yang hadir, yang unik dan menarik dari kegiatan ini adalah diikuti oleh peserta yang berusia 13 tahun. Mereka ikut serta terlibat aktif mengikuti kegiatan dari awal hingga selesai.

Dalam kesempatan tersebut turut hadir Ketua Pimpinan Wilayah Ikatan Pencak Silat pagar nusa Nahdlatul ‘Ulama Provinsi Jawa Barat yaitu H. Asep Saepul Millah. Dirinya berpesan pada para pendekar , untuk harus kuat mental, fisik, dan pemikiran , tidak boleh cemen, tidak boleh jadi pengecut apalagi penakut.

“Harus berani menegakan yang Haq (benar), karena yang di samping kalian, belakang dan depan kalian adalah para Ulama, para Masyayikh NU,yang menyebarkan paham Ahlussunnah Waljama’ah”, Ucapnya.

Demikian pula di ungkapkan oleh salah satu pengurus pagar nusa wilayah kecamatan Cianjur, yaitu Ahmad Mubarok, “pagar nusa adalah salah satu badan otonom  Nahdlatul ‘Ulama berbasis profesi yang bergerak melaksanakan kebijakan NU, pada pengembangan seni tradisi atau budaya, olahraga bela diri pencak silat, ketabiban atau pengobatan alternatif dan pengabdian masyarakat”.

Alumni Pondok Pesantren Miftahuhuda Al Musri’ pusat itu juga menyinggung peranan dari Alm. Gus Maksum dalam melahirkan Ikatan Pencak Silat pagar nusa pada tahun 1986. Dijelaskan oleh Ahmad Mubarok, “Alm. Gus Maksumlah yang paling berjasa dalam menyatukan beberapa perguruan pencak silat yang tumbuh dan berkembang di lingkungan NU, pada akhirnya pagar nusa menjadi wadah dari federasi pencak silat warga NU, dan menjadi organisasi badan otonom di dalam organisasi islam terbesar di dunia (NU),” jelasnya.

Pagar nusa tersebar di daerah seluruh Indonesia, dan luar Negeri, dengan Pimpinan Pusat yang berada di Jakarta”, tutupnya.

Penulis Rifky Aulia