Ziarah, Dewan kyai/Nyai dan Dewan Ampuh al-Musri’: Sah Ibadah
Dewan Kyai Miftahulhuda Al-Musri’ memimpin Ziarah dan para santri Pondok Pesantren Miftahulhuda Al-Musri’ ke makam Syekh Ja’far Sidiq, Syekh Abdul Muhyi Pamijahan hingga Syekh Prabu Hariang Kencana yang diadakan rutin satu tahun sekali oleh para Dewan Kyai / Nyai dan para Ampuh (amanat sepuh) Miftahulhuda Al-Musri’ Pusat.
Saat berada di perjalanan Umi Hj. Siti Maryam menyampaikan Mauidzhoh Hasanah tentang Sah Ibadah
Yang paling pokok dalam Sah nya ibadah adalah Niat, kita berangkat Ziarah dengan Niat Silaturahmi kepada waliyullah dan meminta kepada Allah Swt Karomah nya para Wali
Yang kedua dalam sah ibadah kita yaitu Berilmu, dan ilmu yang harus diketahui oleh kita ketika sedang berziarah yaitu niat silaturahmi dan mendekatkan diri kepada orang-orang shaleh, dan mudah mudahan dengan kita mendekati orang-orang shaleh kita termasuk dari golongan orang-orang yang hilang dari penyakit lemah iman. Sebab para waliyullah ketika sudah meninggal itu seperti orang yang masih ada, tapi beda dengan orang yang tidak berilmu walaupun masih ada tapi seperti orang yang sudah tidak ada, oleh karena itu kita harus tau adab saat berziarah, ilmu berziarah.
Yang ketiga dalam Sah nya ibadah adalah Sabar, walaupun sabar itu pahit tapi di akhir nya akan manis seperti madu.
Yang keempat dalam sah nya ibadalah adalah ikhlas, ikhlas dalam hati dan semoga dalam perjalanan ziarah ini kita masih diberi ikhlas dan juga ikhlas dalam shadaqoh karena shadaqoh bisa menutupi 70 pintu keburukan sebab ada keterangan shadaqoh itu menjauhi dari bala’i.
“Wisata Ziarah Ini menjadi wasilah bagi para santri Miftahulhuda Al-Musri’ untuk mendapatkan pengertahuan terkait para pendakwah Islam di Nusantara, dan ngalab keberkahan sebagai pengikut ajaran para Wali yang bermanhaj Ahlusunnah wal Jamaah.”
Penulis: Hasbi sayyid