Substansi Amar Ma’ruf Nahyi Munkar Dalam Bingkai NKRI
Bagikan ini :

Substansi Amar Ma’ruf Nahi Munkar itu adalah upaya untuk mewujudkan kemaslahatan bersama, bukan untuk satu golongan atau kelompok tertentu saja. Terlaksananya Amar Ma’ruf Nahi Munkar merupakan pengejawantahan dari Islam Rahmatan lil ‘alamin. Dengan kata lain, Islam rahmatan lil’alamin akan dirasakan semua pihak manakala Amar Ma’ruf Nahi Munkar berjalan dengan baik.

Dengan melakukan Amar Ma’ruf (menyuruh kepada kebaikan) berarti mengharapkan turunnya keberkahan untuk seluruh negeri, sebab Allah berjanji, jika penduduk suatu negeri beriman dan bertaqwa pastilah Allah akan membukakan pintupintu keberkahan, sebagaimana firman Allah:

وَلَوْ اَنَّ اَهْلَ الْقُرٰٓى اٰمَنُوْا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكٰتٍ مِّنَ السَّمَاۤءِ وَالْاَرْضِ وَلٰكِنْ كَذَّبُوْا فَاَخَذْنٰهُمْ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ

Artinya : “Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya” (QS. Al-A’raaf/7: 96).

 

Redaksi ayat ini menggunakan huruf lam taukid لَفَتَحْنَا yang berarti benar-benar, sungguh, atau pasti apabila dinisbatkan kepada Allah. Jadi, makna ayat tersebut, pasti Allah akan membukakan pintu-pintu keberkahan dari langit maupun dari bumi, dengan syarat penduduknya beriman dan bertaqwa.

Begitu pula, dengan melakukan Nahi Munkar (mencegah kemunkaran) agar tidak berkembang di tengah masyarakat, berarti mencegah turunnya adzab Allah agar tidak menimpa seluruh negeri. Sebab sudah menjadi sunnatullah, manakala kemungkaran terjadi di mana-mana dan tidak ada yang peduli, masyarakat acuh tak acuh, tidak saling melarang, maka akan turun adzab di sana, dan kalau adzab itu turun, tidak hanya menimpa kepada pelaku-pelaku kemungkaran saja, tetapi orangorang baik, anak-anak tak berdosa, orang tua jompo yang tak berdaya, semua akan merasakan dampaknya. Inilah sebahagian makna peringatan Allah dalam QS. Al-Anfal/8 ayat 25 :

وَاتَّقُوْا فِتْنَةً لَّا تُصِيْبَنَّ الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا مِنْكُمْ خَاۤصَّةً ۚوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ

Artinya : “Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya”. (QS. Al-Anfal/8: 25)

 

Umat-umat terdahulu banyak yang dibinasakan Allah lantaran mereka tidak lagi saling mencegah kemunkaran yang terjadi di masyarakatnya, sebagaimana yang dialami Bani Israil, dan umat-umat lainnya yang mengabaikan nahi munkar. Allah berfirman:

لُعِنَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْۢ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ عَلٰى لِسَانِ دَاوٗدَ وَعِيْسَى ابْنِ مَرْيَمَ ۗذٰلِكَ بِمَا عَصَوْا وَّكَانُوْا يَعْتَدُوْنَ ٧٨ كَانُوْا لَا يَتَنَاهَوْنَ عَنْ مُّنْكَرٍ فَعَلُوْهُۗ لَبِئْسَ مَا كَانُوْا يَفْعَلُوْنَ ٧٩

Artinya : “Orang-orang yang kufur dari Bani Israil telah dilaknat (oleh Allah) melalui lisan (ucapan) Daud dan Isa putra Maryam. Hal itu karena mereka durhaka dan selalu melampaui batas. Mereka tidak saling mencegah perbuatan mungkar yang mereka lakukan. Sungguh, itulah seburuk-buruk apa yang selalu mereka lakukan.” (QS. Al-Ma’idah/5: 78-79).

 

Dengan demikian, Amar Ma’ruf Nahi Mungkar sesungguhnya menjadi kebutuhan bersama umat manusia, setidaknya bagi suatu negeri atau suatu komunitas, agar mendapatkan keberkahan, serta terhindar dari kemurkaan Allah.

Melalui amar ma’ruf nahi munkar Allah SWT memberikan penghargaan yang tinggi bagi umat Islam dengan predikat umat terbaik (khaira ummah):

كُنْتُمْ خَيْرَ اُمَّةٍ اُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ ۗ وَلَوْ اٰمَنَ اَهْلُ الْكِتٰبِ لَكَانَ خَيْرًا لَّهُمْ ۗ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُوْنَ وَاَكْثَرُهُمُ الْفٰسِقُوْنَ ١١٠

Artinya : “Kalian adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, karena kalian menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik” (QS. Ali Imran/3 : 110).

 

Dalam ayat tersebut di atas Allah mendahulukan penyebutan amar ma’ruf nahi munkar daripada beriman,

تَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ ۗ

hal ini menunjukkan keistimewaan amar ma’ruf nahi munkar, sebagaimana dikatakan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah: Dalam ayat ini Allah SWT menjelaskan, umat Islam adalah umat terbaik bagi segenap umat manusia. Umat yang paling memberi manfaat kepada manusia. Karena mereka telah menyempurnakan seluruh urusan kebaikan dan kemanfaatan dengan amar ma’ruf nahi mungkar. Mereka tegakkan hal itu dengan jihad (bersungguhsungguh) di jalan Allah dengan jiwa dan harta mereka. Inilah anugerah yang sempurna bagi manusia.

 

Wallahu a’lam bisshawab.

 

Penulis: Raisya Audyra

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *