Puasa Arafah Hapuskan Dosa

Puasa menurut etimologi yaitu menahan. Sedangkan menurut terminologi adalah menahan diri dari sesuatu yang dapat membatalkan puasa dengan jalan yang telah ditentukan. Dalam melaksanakan puasa kita tidak hanya menahan lapar dan haus saja melainkan menahan diri dari ghibah, bersetubuh, dan lain-lain. Puasa merupakan salah satu amal ibadah yang sangat dianjurkan dalam islam karena memiliki banyak manfaat spiritual dan pahala yang besar.

Tidak dibenarkan jika merasa cukup hanya dengan melaksanakan puasa wajib di bulan Ramadhan lalu meninggalkan puasa-puasa sunnah. Karena justru dengan puasa sunnah itulah seseorang akan meraih derajat tinggi di surga Firdaus. Jangan sampai pada hari kiamat menyesal karena melihat kedudukan orang-orang ahli puasa tampak seperti bintang-bintang yang tinggi dan gemerlapan. Mereka berada di tingkatan yang tertinggi di kalangan penghuni surga.

Hari-hari mulia dan agung yang pahala puasanya sangat besar adalah sebagaimana yang dijelaskan dalam hadits-hadits nabi. Diantaranya adalah puasa hari Arafah bagi orang yang tidak haji, puasa asyuro, puasa pada sepuluh hari awal bulan Dzulhijjah, dan puasa sepuluh hari awal bulan Muharram, Rajab, dan Syaban.

Puasa-puasa sunnah perbulan dapat melebur dosa-dosa yang terjadi selama sebulan, yaitu dengan melakukan puasa di awal bulan, pertengahan, dan akhir bulan. Begitu juga pada hari-hari putih, yaitu tanggal tiga belas, empat belas, dan lima belas. Sementara berpuasa di hari-hari dan bulan-bulan yang telah disebutkan akan melebur dosa-dosa yang terjadi selama satu tahun.

Allah SWT menjelaskan bahwa puasa adalah benteng atau pelindung bagi seorang hamba dari api neraka. Dalam era modern ini tidak dapat dipungkiri bahwa masih banyak yang memandang sebelah mata tentang puasa sunat. Perlu kita ketahui baghwa puasa sunat tidak diwajibkan untuk dikerjakan, tapi banyak sekali manfaat dan hikmah yang dapat diperoleh.

Karena itu penting kiranya bagi orang-orang yang beraliran ahlussunnah wal jama’ah untuk memahami dan mengetahui yang menjadi dasar hukum untuk melaksankan puasa sunat. Perlu juga mengetahui beberapa puasa yang menjadi sunat Rasulullah SAW. Salah satunya adalah puasa Arafah.

Puasa Arafah adalah puasa sunat yang dilaksanakan pada tanggal  9 Dzulhijah, disunatkan bagi selain orang yang dalam perjalanan, berhaji, oleh karena itu, tentu saja akan berbeda bagi orang yang dalam perjalanan dan berhaji, maka disunatkan berbuka.

Menurut Abu Qatadah R.A berkata, Rasulullah bersabda:

عن ابي قتاده قال : فال رسولالله صلى الله عليه و سلم : صيام يوم عرفة اني احتسب على الله ان يكفر السنة التي قبله و السنة التي بعده ( رواه المسلم )

Artinya: “Dari Abu Qatadah, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda, ‘Puasa pada hari Arafah, sungguh aku berhadap kepada Allah bahwa ia akan menghapuskan dosa tahun yang telah lalu dan tahun yang akan datang.”

     Keutamaan puasa Arafah adalah menebus dosa satu tahun yang lalu dan tahun yang akan datang. Selain itu, hari Arafah termasuk hari Dimana Allah banyak membebaskan hamba-Nya dari siksa api neraka.

صوم عر فة السنة الماضية والباقية ( رواه المسلم )

Artinya, “Puasa Arafah melebur dosa satu tahun lalu dan satu tahun yang akan datang (HR Muslim)

Artinya:”Tidak ada satu hari yang di dalamnya Allah lebih banyak membebaskan hamba dari siksa neraka selain hari Arafah,”

Hanya saja orang yang sedang menunaikan ibadah haji tidak disunatkan menunaikan puasa ini. Mereka dianjurkan berbuka karena mengikuti apa yang dilakukan nabi SAW. Salah satu tujuannya untuk lebih menguatka doa pada hari itu.

Keutamaan Puasa Arafah

1. Mendapat Ampunan Dosa Setahun Sebelumnya dan Akan Datang
Keutamaan puasa Arafah yang pertama adalah dihapuskannya dosa dua tahun yang lalu dan yang akan datang. Sebagaimana telah disebutkan dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:

صوم يوم عرفة يكفر سنتين ماضية ومستقبلة وصوم يوم عاشوراء يكفر سنة ماضية

Artinya: “Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa dua tahun yang telah lalu dan akan datang, dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR Muslim)

2. Terbebas dari Siksa Neraka
Bagi muslim yang melaksanakan puasa Arafah, maka akan dijanjikan terbebas dari siksa api neraka. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:

مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ، وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِى بِهِمُ الْمَلاَئِكَةَ فَيَقُولُ: مَا أَرَادَ هَؤُلاَءِ؟

Artinya: Tidak ada hari di mana Allah membebaskan hamba dari neraka lebih banyak daripada hari Arafah, dan sungguh Dia mendekat lalu membanggakan mereka di depan para Malaikat dan berkata: ‘Apa yang mereka inginkan?. (HR. Muslim)

Hukum Puasa Arafah hukumnya sunnah bagi orang yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji. Akan tetapi, bagi orang-orang yang sedang mengerjakan ibadah haji, puasa Arafah hukumnya menjadi makruh.

Rasulullah SAW juga tidak melakukan puasa ketika Hari Arafah. Hal ini berdasarkan suatu riwayat di mana nabi mengkonsumsi semangkok susu yang dikirimkan kepada beliau sementara beliau berdiri di tempat wukuf. Kemudian beliau meminumnya sementara orang-orang melihatnya.

Niat Puasa Arafah
Bagi umat Islam yang hendak menunaikan puasa Arafah dapat mengawalinya dengan berniat. Niat puasa Arafah tidak harus diucapkan, namun juga dapat diniatkan dalam hati dengan ketulusan bersungguh-sungguh ibadah kepada Allah SWT.

Berikut niat puasa Arafah yang dapat dilafalkan.

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى

Artinya: Aku berniat puasa sunnah Arafah esok hari karena Allah SWT.

Tata Cara Melaksanakan Puasa Arafah


Tidak jauh berbeda dengan pelaksanaan puasa sunah pada umumnya, puasa Arafah dapat dikerjakan mulai terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Dilansir dari laman Badan Amal Zakat Nasional (Baznas), Berikut cara mengamalkan puasa Arafah.

1. Membaca niat puasa Arafah di malam hari atau sebelum fajar terbit.

2. Makan sahur sebagai salah satu sunah puasa agar mendapatkan pahala dan keberkahan. Makan sahur juga membantu memudahkan ibadah puasa agar lebih kuat menahan lapar dan haus.

3. Menahan diri dari segala hal yang bisa membatalkan puasa, seperti makan, minum, atau melakukan hubungan suami istri.

4. Berbuka saat matahari terbenam atau sudah memasuki waktu magrib.

Arafah adalah hari terbaik kita untuk berdoa kepada allah. Saat kita dalam masalah dan membutuhkan solusi pada tanggal 9 dzulhijjah ini merupakan kesempatan untuk berdoa. Rasulullah bersabda tidak ada yang mampu menolak takdir kecuali doa.

Editor: Siti Lidiana

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *