Bulan Safar: Keutamaan, Amalan, Dan Do’a
Bagikan ini :

Sama seperti bulan-bulan lainnya, terdapat juga keutamaan bulan Safar dalam Islam. Safar adalah bulan kedua dalam kalender Hijriah yang memiliki arti sepi atau sunyi. Diartikan sebagai sepi karena rumah masyarakat Arab pada bulan Safar sangat senyap akibat kebiasaan melakukan peperangan atau bepergian jauh. Seperti yang telah diceritakan sebelumnya, bulan Safar juga memiliki keutamaan serta amalan yang dianjurkan untuk dilakukan oleh umat muslim. Hingga kini, bulan Safar dikenal sebagai bulan yang penuh bala atau kesialan. Banyak yang percaya bahwa pada bulan Safar akan terjadi banyak musibah dan cobaan dibanding bulan-bulan lainnya.

KEUTAMAAN BULAN SAFAR

Para ulama terdahulu sependapat bahwa Allah SWT banyak menurunkan musibah pada Rabu terakhir bulan Safar. Ulama ahli ma’rifat juga menyebutkan bahwa di setiap tahun akan turun 320.000 bala, yang semuanya diturunkan pada hari Rabu terakhir bulan Safar. Dengan situasi seperti itu membuat hari tersebut disebut sebagai Yaumi Nahsin Musta’mir atau hari yang paling sulit di setiap tahun. Namun, itu bukan alasan untuk menganggap bulan Safar adalah bulan sial. Justru sebaliknya, umat Islam harus menganggap bahwa pada bulan Safar Allah SWT sedang memberikan ujian besar kepada umatnya.

Selain itu, baik di dalam Al-Qur’an ataupun hadis, diterangkan bahwa Allah SWT melarang umat-Nya untuk mengkhususkan hari atau bulan tertentu sebagai sesuatu yang dianggap kesialan, termasuk bulan Safar. Maka ketika musibah dianggap ujian, setiap orang akan berusaha melewatinya dengan sebaik mungkin agar mendapat nilai yang baik. Terdapat beberapa keutamaan bulan Safar yang harus diketahui oleh umat Islam, yakni:

1. Memperkuat Keimanan

Umat Islam meyakini bahwa bulan Safar sama seperti bulan-bulan lain sehingga diharapkan untuk selalu melakukan ibadah dan amalan saleh yang dicintai oleh Allah SWT. Ini akan memperkuat keimanan karena tidak mempercayai bulan Safar merupakan bulan sial karena segala sesuatu hanya terjadi atas izin Allah SWT. Dalam Al-Qur’an Allah SWT berfirman:

وَاِنْ يَّمْسَسْكَ اللّٰهُ بِضُرٍّ فَلَا كَاشِفَ لَهٗ ٓاِلَّا هُوَ ۚوَاِنْ يُّرِدْكَ بِخَيْرٍ فَلَا رَاۤدَّ لِفَضْلِهٖۗ يُصِيْبُ بِهٖ مَنْ يَّشَاۤءُ مِنْ عِبَادِهٖ ۗوَهُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

(Wa iy yamsaskallāhu biḍurrin fa lā kāsyifa lahū illā huw, wa iy yuridka bikhairin fa lā rādda lifaḍlih, yuṣību bihī may yasyā`u min ‘ibādih, wa huwal-gafụrur-raḥīm)

Artinya: “Jika Allah menimpakan sesuatu kemudaratan kepadamu, tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, tak ada yang dapat menolak karunia-Nya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS Yunus: 107).

2. Yakin Akan Ketetapan Allah SWT

Ini adalah bentuk keimanan kepada qadja dan qadar dari Allah SWT. Sebab dalam Alquran, Allah SWT berfirman:

قُلْ لَّنْ يُّصِيْبَنَآ اِلَّا مَا كَتَبَ اللّٰهُ لَنَاۚ هُوَ مَوْلٰىنَا وَعَلَى اللّٰهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُوْنَ

(Qul lay yuṣībanā illā mā kataballāhu lanā, huwa maulānā wa ‘alallāhi falyatawakkalil-mu`minụn)

Artinya: “Katakanlah, ’Sekali-kali tidak akan menimpa kami, melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kami. Dialah Pelindung kami, dan hanyalah kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal.” (QS At-Taubah: 51).

3. Meningkatkan Rasa Takwa dan Tawakal

Dengan menyadari bahwa segala sesuatu adalah kehendak Allah SWT, maka ketakwaan seseorang juga akan meningkat. Umat Islam diharapkan akan semakin rajin beribadah, seperti menambah kekhusyukan saat shalat wajib, menambah shalat sunah karena ingin mendapat ridha Allah SWT.

AMALAN MENGISI BULAN SAFAR

Sebagai hamba Allah SWT yang saleh, hendaknya umat Islam terus istiqamah dalam mengerjakan berbagai amalan, baik yang wajib ataupun sunah. Meski Rasulullah SAW tidak pernah memerintahkan kepada para sahabat untuk mengkhususkan amalan tertentu untuk dijalankan saat bulan Safar, tapi untuk memperoleh keutamaan bulan Safar ada baiknya untuk menambah ibadah harian. Berikut ini adalah amalan sunah yang bisa diperbanyak dilakukan untuk mendapatkan keutamaan bulan Safar:

1. Perbanyak Zikir kepada Allah SWT

Menjadi amalan yang ringan, tapi memberikan banyak pahala, berzikir juga dapat menjadi amalan sunah di bulan Safar. Berzikir membuat umat Islam selalu mengingat Allah SWT. Salah satu zikir adalah dapat memperberat timbangan di akhirat, mendatangkan pahala, dan dicintai oleh Allah SWT.

Aku membaca Subhaanallah Wal Hamdulillah Walaailaaha Illallahu Wallahu Akbar (Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan yang berhak diibadahi selain Allah dan Allah Maha Besar). Bacaan itu lebih aku sukai daripada mendapat kekayaan sebanyak apa yang di bawah sinar matahari.” (HR Muslim)

Dalam hadis yang lain disebutkan: “Ada dua kalimat yang dicintai oleh Allah, ringan di lisan dan berat di timbangan: (yaitu bacaan) Subhaanallah Wabihamdihi Subhaanallahil Adzim.” (HR Bukhari)

2. Salat Duha

Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda: “Di dalam tubuh manusia terdapat tiga ratus enam puluh sendi, yang seluruhnya harus dikeluarkan sedekahnya.” Mereka (para sahabat) bertanya, “Siapakah yang mampu melakukan itu wahai Nabiyullah?” Beliau menjawab: “Engkau membersihkan dahak yang ada di dalam masjid adalah sedekah, engkau menyingkirkan sesuatu yang mengganggu dari jalan adalah sedekah. Maka jika engkau tidak menemukan-nya (sedekah sebanyak itu), maka dua rakaat Duha sudah mencukupimu.” (HR. Abu Dawud)

3. Salat Berjemaah di Masjid

Dari Abu Umamah, Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang keluar dalam keadaan suci, menuju masjid untuk melaksanakan salat jemaah, maka pahalanya seperti pahala seperti orang yang sedang haji dalam keadaan ihram.” (HR Abu Daud)

Salah satu keistimewaan melaksanakan shalat berjamaah di masjid adalah mendapatkan pahala 27 kali lipat dibandingkan salat sendirian. Ini akan menjadi amalan baik untuk mendapatkan keutamaan bulan Safar berikutnya.

4. Membaca Al-Qur’an

Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Al-Qur’an maka dia mendapat satu pahala kebaikan dan setiap satu pahala itu dilipatkan menjadi 10 kali.” (HR At Tirmidzi dan At Thabrani)

5. Bersalawat
Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang membaca salawat untukku sekali, maka Allah akan memberikan selawat kepadanya sepuluh kali, dihapuskan sepuluh kesalahan, dan diangkat sepuluh derajat.” (HR An-Nasai)

Ini juga dikuatkan dalam hadis lain tentang keutamaan bershalawat ketika diucapkan setiap saat: “Barang siapa yang membaca selawat untukku sekali, maka Allah akan memberikan shalawat kepadanya sepuluh kali.” (HR Muslim)

6. Membaca Doa di Antara Azan dan Ikamah

Dari Jabir bin Abdillah, bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang mendengarkan azan kemudian dia membaca doa: Allahumma rabba hadzihid dawatittammah washsalatil qaimah, ati muhammadanil wasilata wal fadhilah wabats-hu maqamam mahmudanilladzi waadtahu,

(Ya Allah, Rabb pemilik panggilan yang sempurna dan salat wajib yang ditegakkan, berikanlah kepada Muhammad wasilah dan fadhilah. Bangkitkanlah beliau ke tempat terpuji yang telah Engkau janjikan kepadanya, maka dia berhak mendapat syafaatku pada hari kiamat).” (HR Bukhari)

7. Memperbanyak Istigfar

Dari Ibn Abbas, Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang rajin beristigfar maka Allah akan berikan jalan keluar setiap ada kesulitan, Allah berikan penyelesaian setiap mengalami masalah, dan Allah berikan rezeki yang tidak disangka-sangka.” (HR Abu Dawud)

Ini adalah sedikit dari banyaknya keutamaan untuk memperbanyak istigfar, untuk dilakukan setiap hari, terutama untuk mendapatkan keutamaan bulan Safar.

8. Memperbanyak Ibadah

Beribadah dengan tujuan semata-mata mengharap ridha Allah SWT dapat dilakukan dengan banyak hal. Misalnya menjalankan shalat sunnah, menolong orang di jalan, berpuasa, atau bersedekah. Ini dapat dilakukan tanpa memandang hari ataupun bulan tertentu. Terlebih jika bersedekah yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Untuk mendapatkan keutamaan bulan Safar, umat Islam dapat menjalankan sunah yang bersumber dari Rasulullah SAW ini agar mendapatkan pahala saat menjalankannya.

DOA BULAN SAFAR

Ketika memasuki bulan Safar dan ingin mengharapkan keberkahan serta perlindungan dari Allah SWT. Mungkin bisa membaca doa bulan Safar yang dikutip dari karya Mandzûmah Syarhil Atsar fî Mâ Warada‘an Syahris Shafar:

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ، وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شَرِّ هٰذَا الزَّمَانِ وَأَهْلِهِ،  وَأَسْأَلُكَ بِجَلَالِكَ وَجَلَالِ وَجْهِكَ وَكَمَالِ جَلَالِ قُدْسِكَ أَنْ تُجِيْرَنِيْ وَوَالِدَيَّ وَأَوْلَادِيْ وَأَهْلِيْ

وَأَحْبَابِيْ وَمَا تُحِيْطُهُ شَفَقَةُ قَلْبِيْ مِنْ شَرِّ هٰذِهِ السَّنَةِ، وَقِنِيْ شَرَّ مَا قَضَيْتَ فِيْهَا، وَاصْرِفْ عَنِّيْ شَرَّ شَهْرِ صَفَرَ، يَا كَرِيْمَ النَّظَرِ، وَاخْتِمْ لِيْ فِيْ هٰذَا الشَّهْرِ وَالدَّهْرِ بِالسَّلَامَةِ وَالْعَافِيَةِ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَأَوْلَادِيْ وَلِأَهْلِيْ وَمَا تَحُوْطُه

شَفَقَةُ قَلْبِيْ وَجَمِيْعِ الْمُسْلِمِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ اَللّٰهُمَّ إِنَّا نَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ هٰذَا الشَّهْرِ، وَمِنْ كُلِّ شِدَّةٍ وَبَلَاءٍ وبَلِيَّةٍ قَدَّرْتَهَا فِيْهِ يَا دَهْرَ، يَا مَالِكَ الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِ، يَا عَالِمًا بِمَا كَانَ وَمَا

يَكُوْنُ، وَمَنْ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا قَالَ لَهُ: (كُنْ فَيَكُوْنُ) يَا أَزَلِيُّ يَا أَبَدِيُّ يَا مُبْدِئُ يَا مُعِيْدُ يَاذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ، يَاذَا الْعَرْشِ الْمَجِيْدِ أَنْتَ تَفْعَلُ مَا تُرِيْدُ اَللّٰهُمَّ احْرِسْ بِعَيْنِكَ أَنْفُسَنَا وَأَهْلَنَا وَأَمْوَالَنَا وَوَالِدِيْنَا وَدِيْنَنَا وَدُنْيَانَا الَّتِيْ ابْتَلَيْتَنَا

بِصُحْبَتِهَا، بِبَرَكَةِ الْأَبْرَارِ وَالْأخْيَارِ، وَبِرَحْمَتِكَ يَاعَزِيْزُ يَاغَفَّارُ، يَاكَرِيْمُ يَاسَتَّارُ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

(Bismilahirrahmanirrahim, wa shallallahu ta’âla ‘ala sayyidina Muhammadin wa ‘ala âlihi wa shahbihi ajma’în. A’ûdzu billahi min syarr hadzaz zaman wa ahlihi, wa as`aluka bi jalâlika wa jalâli wajhika wa kamâli jalâli qudsika an tujîrani wa walidayya wa ahlî wa ahbâbi wa mâ tuhîthuhu syafaqatu qalbi min syarri hadzas sanati, wa qini syarra mâ qhaddaita fîha, washrif ‘anni syarra syahri shafar, yâ Karîman nazhar, wakhtim lî fî hâdzas syahri wad dahri bis salamati wal ‘afiyati lî wa liwâdayya wa aulâdi wa li ahli wa mâ tahûthuhu syafaqatu qalbi wa jamî’il muslimîn, wa shallallahu ta’âla ‘ala sayyidina Muhammadin wa ‘alâ âli wa shahbihi wa sallam.

Allahumma innâ na’udzubika min syarri hadzas syahri, wa min kulli syiddatin wa balâin wa baliyyatin qaddartahâ fîhi yâ dahru, ya mâlikad dunya wal akhirat, ya ‘âliman bima kâna wa mâ yakûnu, wa man idzâ arâda syai`an qâla lahu: (kun fayakûn) yâ azaliyyu ya abadiyyu ya mubdi-u ya mu‘id ya dzal jalâli wal ikrâm, ya dzal ‘arsyil majîd anta taf’alu mâ turîd.

Allahummahris bi ‘anika anfusana wa ahlana wa amwalana wa wâlidina wa dînana wa dunyânal latî ibtalaina bi suhbatiha, bi barakatil abrâri wal akhyâri, wa birahmatika ya ‘azîzu yâ ghaffâru, yâ karîmu yâ sattâru yâ arhamar râhimin.​​​​​​​Allahuma yâ syadîdal qawiyyi wa yâ syadidal mihani, yâ ‘azîzu dzallat li’izzatika jamîu khalkika, ikfîni min jami’i khalkika, yâ Muhsinu yâ Mujmilu yâ Mutafaddhil, yâ Mun’im, ya Mutakarrim, yâ man lâ ilaha illa Anta, irhamnâ allahumma bi rahmatika yâ arhamar rahimîn. Wa shallallahu ta’âla ‘ala sayyidina Muhammadin wa ‘ala âlihi wa shahbihi ajma’în)

Wallahu a’lam bissshawab.

Penulis: Raisya Audyra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *