Bagaimana Program Pendidikan Umum Di Pesantren Salafiyah?
Bagikan ini :

Sistem pendidikan nasional di Indonesia telah mengalami perkembangan yang pesat. Namun, masih banyak masalah yang perlu diatasi, seperti kualitas pendidikan yang belum merata, kurangnya pembangunan karakter siswa, dan masih rendahnya partisipasi masyarakat dalam pendidikan. Pesantren, sebagai lembaga pendidikan Islam tradisional di Indonesia, memiliki kontribusi besar dalam membangun sistem pendidikan nasional yang berkarakter.

Pesantren dapat berkontribusi dalam membangun sistem pendidikan nasional yang berkarakter. Pertama, pesantren dapat membantu memperkuat pendidikan karakter dalam sistem pendidikan nasional. Kedua, pesantren dapat menjadi model atau contoh bagi lembaga pendidikan lainnya dalam mengintegrasikan pendidikan karakter ke dalam kurikulumnya. Ketiga, pesantren dapat menjadi sarana bagi masyarakat untuk memperoleh pendidikan karakter.

 

Pesantren telah lama menjadikan pendidikan karakter sebagai bagian integral dari kurikulumnya. Di dalam pesantren, para santri tidak hanya belajar tentang ajaran agama, tetapi juga nilai-nilai karakter yang diwariskan oleh agama.

Selain itu, pesantren juga memiliki metode pembelajaran yang unik, seperti sistem pengasuhan yang dilakukan oleh guru atau kyai, dan sistem santriwan dan santriwati yang menanamkan nilai-nilai kekeluargaan dan kebersamaan. Oleh karena itu, Pendidikan Kesetaraan Pondok Pesantren Salafiyah (PKPPS) dapat menjadi solusi yang tepat dalam membangun sistem pendidikan nasional yang berkarakter.

Baca Juga>>Program Pencetak Santri Menjadi Mubaligh

Sebagai pesantren Salafiyah, Miftahulhuda Al-Musri’ juga menyelenggarakan program PKPPS yang bertujuan untuk memfasilitasi dan membekali para santri di bidang ilmu pengetahuan umum. Sehingga santri mendapat Pendidikan yang setara dengan sekolah tanpa menjadi kendala dalam waktu pengajian pesantren yang cukup padat.

Waktu berlangsungnya pembelajaran hanya dua hari dalam satu minggu, tepatnya saat libur pengajian yaitu hari Kamis dan Jum’at. Tempatnya pun masih dalam komplek pesantren, sehingga tidak ada kendala untuk santri melaksanakan program PKPPS tersebut dalam hal waktu dan tempat.

 

Pada hari Senin, 6 maret 2023 telah dilaksanakan program ujian PKPPS untuk tingkat Ulya atau setara dengan SMA yang bertempat di komplek pesantren dan diselenggarakan selama 6 hari atau satu pekan. Ujian tingkat Ulya ini diikuti oleh 223 santri putra dan putri. Sedangkan untuk tingkat Wustha, ujian akan digelar pada tanggal 8-15 Mei 2023 nanti.

Ujian digelar untuk mendapatkan rekognisi sebagai pelaksana pendidikan jenjang Wustha dan Ulya yang setara dengan Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah, dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.

 

Penulis: Rahmi Rahmatussalamah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *