5 Amalan Bertabur Pahala Di Bulan Dzulhijjah
Bagikan ini :

Marhaban Ya Syahru Dzulhijjah, selamat datang bulan Dzulhijjah. Bulan yang diagungkan Allah dan keistimewaannya hampir setara dengan Ramadhan. Dzulhijjah adalah salah satu bulan Haram yang diagungkan Allah bersama Dzulqa’dah, Muharram, dan Rajab.

Allah Ta’ala bersumpah dengan menyebut sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Ini menunjukkan betapa agungnya bulan tersebut.

Allah berfirman:

وَالْفَجْرِ . وَلَيَالٍ عَشْرٍ

Artinya: “Demi (waktu) Fajar, dan malam-malam yang sepuluh.” (QS Al-Fajr: Ayat 1-2)

Ibnu Katsir menyebutkan: “Malam-malam yang sepuluh dalam ayat di atas maksudnya adalah sepuluh pertama bulan Dzulhijjah. Sebagaimana hal ini juga dikatakan oleh Ibnu ‘Abbas, Ibnu Zubair, Mujahid, dan selain mereka baik dari kalangan salaf maupun khalaf. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Ada dua bulan pahala amalnya tidak akan berkurang. Keduanya dua bulan hari raya (ﺷَﻬْﺮَﺍ ﻋِﻴﺪٍ) bulan Ramadhan dan bulan Dzulhijjah.” (HR Al-Bukhari no. 1912 dan Muslim no. 1089)

Imam Ahmad rahimahullah meriwayatkan dari Umar radhiyallahu ‘anhuma bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tidak ada hari yang paling agung dan amat dicintai Allah untuk berbuat kebajikan di dalamnya daripada sepuluh hari (Dzulhijjah) ini. Maka perbanyaklah saat itu tahlil, takbir dan tahmid.” Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tidak ada hari dimana suatu amal saleh lebih dicintai Allah melebihi amal salih yang dilakukan di sepuluh hari ini (sepuluh hari pertama Dzulhijjah). Para sahabat bertanya: ‘Wahai Rasulullah’, termasuk lebih utama dari jihad fi sabilillah? Nabi menjawab: ‘Termasuk lebih utama dibanding jihad fi sabilillah. Kecualai orang yang keluar dengan jiwa dan hartanya (ke medan jihad), dan tidak ada 1 pun yang kembali (mati dan hartanya diambil musuh).” (HR Ahmad no. 1968, Al-Bukhari no. 969, dan at-Turmudzi no. 757)

  1. Puasa Sunnah

Dari Mujibah Al-Bahiliyah dari ayah atau pamannya bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berkata kepadanya: “Berpuasalah kamu dari bulan Al-Hurum dan tinggalkan, berpuasalah kamu dari bulan Al-Hurum dan tinggalkan, berpuasalah kamu dari bulan Al-Hurum dan tinggalkan”. (HR Al-Baihaqi).

Maksudnya, kamu boleh berpuasa di sebagiannya dan boleh tidak berpuasa di sebagiannya. Bulan Al-Hurum adalah Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Kaum muslimin dianjurkan berpuasa mulai dari tanggal 1 sampai 9 Dzulhijjah.

Dalam hal ini, Imam An-Nawawi mengatakan: “Dan di antara puasa sunnah juga adalah puasa sembilan hari pertama bulan Dzulhijjah “. (An Nawawi, Al Majmu’, Hal 386 jilid 6). Dari 9 hari itu ada puasa yang disebut dengan puasa Arafah yaitu 9 Dzulhijjah dan puasa Tarwiyah tanggal 8 Dzuhijjah. Puasa Arafah ini berdasarkan dalil dari Abi Qatadah bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Puasa hari Arafah menghapuskan dosa dua tahun, yaitu tahun sebelumnya dan tahun sesudahnya. Puasa Asyura’ menghapuskan dosa tahun sebelumnya.”

  1. Menunaikan Haji

Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Dari satu umrah ke umrah yang lainnya menjadi penghapus dosa di antara keduanya. Dan haji yang mabrur tidak ada balasan baginya kecuali surga. (HR. Al-Bukhari dan Muslim). Untuk ibadah ini hanya diwajibkan bagi mereka yang memiliki kemampuan secara ekonomi maupun fisik.

  1. Menyembelih Hewan Kurban

Ibadah Kurban termasuk ibadah yang pahalanya sangat luar biasa jika dilakukan karena Allah Ta’ala. Dalam banyak riwayat Nabi senantiasa melakukan ibadah kurban setiap bulan Dzulhijjah. Allah Ta’ala berfirman: “Maka dirikanlah salat karena Tuhanmu; dan bekurbanlah.” (QS. Al-Kautsar: ayat 2)

  1. Sholat Idul Adha

Sholat ini dikerjakan pada hari 10 Dzulhijjah yang merupakan hari raya umat Islam. Pada hari itu diperintahkan untuk sholat ‘Id sebagai syiar dan mengikuti sunnah Nabi.

  1. Memperbanyak Dzikir

Rasulullah SAW memerintahkan kita memperbanyak dzikir tahlil, takbir, tasbih, dan tahmid. Tidak ada jumlah khusus, namun semakin banyak akan semakin berkah dan berpahala. Apalagi diamalkan pada 10 hari terakhir maka pahalanya akan berlipat ganda.

Adapun dalil anjuran memperbanyak zikir di sepuluh awal Dzulhijjah ini adalah,

“Dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan…..” (Surat Al-An’am ayat ayat 28)

Berikut ini merupakan Bacaan Dzikir yang diamalkan di Bulan Dzulhijjah.

أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِـيْمِ الَّذِيْ لَااِلَهَ اِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ ×٣

Arab latin: Astaghfirullaahal ‘adziim alladzii laaailaaha illaa huwal hayyul qoyyuum wa atuubu ilaih.

Artinya “Aku memohon ampun kepada Allah yang maha agung , tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah , dzat yang maha hidup kekal abadi dan terus menerus mengurus makhluknya tiada henti. Dan aku bertaubat kepada-Nya.”

لَاإِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ

Arab latin: Laaailaaha illallaah wahdahu laa syariikalah lahul mulku walahul hamdu yuhyii wayumiitu wahuwa ‘alaa kulli syain qodiir.

Artinya: “Tiada Tuhan yang haq disembah kecuali Allah semata, tiada sekutu baginya. Hanya milikinya segala kerajaan dan hanya milikinya segala puji, baik yang hidup atau mati, Dialah Dzat yang kuasa atas segala sesuatu.”

Walaupun zikir bisa dilakukan kapan dan di mana saja, namun 10 hari awal pertama bulan tersebut memiliki keutamaan yang sangat luar biasa.

Sebagaimana Allah firmankan dalam Al Qur’an:

لشهدوا منافع لهم ويذكروا اسم الله في أيام معلومات

“Supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah ditentukan…” (Qs. Al Hajj: 28)

Menurut mayoritas ulama , seperti Ibnu Abbas dan Imam Syafi’i, yang dimaksud dengan hari-hari yang telah ditentukan tak lain sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah itu. Ahmad Ibnu Hanbal dalam musnadnya menulis sebuah hadis, “Mengabarkan kepada kami ‘Affan, mengabarkan kepada kami Abu ‘Awanah, mengabarkan kepada kami Yazid Ibnu Abi Ziyad, dari Mujahid, dari Ibnu Umar, dari Nabi Muhammad, “Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah, dan lebih dicintai oleh Allah amal-amalnya dari hari-hari sepuluh awal Dzulhijjah. Maka perbanyaklah di hari-hari itu membaca tahlil, takbir dan tahmid”.

Lantas lafadz zikir apakah yang harus kita amalkan di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah ini? Syekh Abdul Hamid bin Muhammad Ali Quds dalam kitab ‘Kanzun Najah Was Surur’ menjelaskan lafadz zikir yang dianjurkan untuk diamalkannya adalah sebagai berikut:

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ اللَّيَالِيْ وَالدُّهُوْرِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ اْلأَيَّاِم وَالشُّهُوْرِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ أَمْوَاجِ الْبُحُوْرِ،

Arab latin: Lailaha illah Allah ‘adadad duhur, Lailaha illah Allah ‘adada ayyam was shuhur, Lailaha illah Allah adada amwajil buhuur.

Artinya : “Tiada Tuhan selain Allah sebanyak / sepanjang malam-malam dan masa, Tiada Tuhan selain Allah sebanyak hari-hari dan bulan-bulan, Tiada Tuhan selain Allah sebanyak ombak di lautan”.

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ أَضْعَافِ اْلأُجُوْرِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ الْقَطْرِ وَالْمَطَرِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ أَوْرَاقِ الشَّجَرِ،اَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ الشَّعْرِ وَالْوَبَرِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ الرَّمْلِ وَالْحَجَرِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ الزَّهْرِ وَالثَّمَرِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ أَنْفَاسِ الْبَشَرِ.

Arab latin: Lailaha illah Allah adada adh’afil ujur, Lailaha illah Allah adada qatril matar, Lailaha illah Allah adada awraqis syajar, Lailaha illah Allah adada sya’ri wal wabar, Lailaha illah Allah adada ramli wal hajar, Lailaha illah Allah adada zahri was samar, Lailaha illah Allah adada anfasil basyar.

Artinya: “Tiada Tuhan selain Allah sebanyak pelipat gandaan pahala-pahala, Tiada Tuhan selain Allah sebanyak rintik-rintik hujan, Tiada Tuhan selain Allah sebanyak dedaunan di pohon-pohon, Tiada Tuhan selain Allah sebanyak rambut dan bulu, Tiada Tuhan selain Allah sebanyak pasir dan batu, Tiada Tuhan selain Allah sebanyak bunga dan buah, Tiada Tuhan selain Allah sebanyak hembusan nafas manusia”

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ لَمْحِ الْعُيُوْنِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ مَا كَانَ وَمَا يَكُوْنُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ تَعَالَى عَمَّا يُشْرِكُوْنَ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُوْنَ. لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ فِي اللَّيْلِ إِذَا عَسْعَسَ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ فِي الصُّبْحِ إِذَا تَنَفَّسَ. لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ الرِّيَاحِ فِي الْبَرَارِيْ وَالصُّخُوْرِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ مِنْ يَوْمِنَا هَذَا إِلَى يَوْمِ يُنْفَخُ فِي الصُّوْرِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ خَلْقِهِ أَجْمَعِيْنَ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ مِنْ يَوْمِنَا هَذَا إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.

Arab latin: Lailaha illah Allah adada lamhil ‘uyun, Lailaha illah Allah adada ma kana wa ma yakun, Lailaha illah Allah taala amma yushrikun, Lailaha illah Allah khaira mimma yajma’un, Lailaha illah Allah fil laili iza ‘as’as, Lailaha illah Allah fis subhi iza tanaffas, Lailaha illah Allah adada riyah fil birar was sokhur, Lailaha illah Allah min yaumina haza ila yauma yunfaghu fis suur, Lailaha illah Allah adada khalqihi ajmain, Lailaha illah Allah min yaumina haza ila yaumad din.

Baca Juga:

Bolehkah Menggabungkan Niat Kurban dan Aqiqah dengan Seekor Hewan?

Puasa 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah Lebih Utama dari Jihad

Orang-orang yang berzikir di kalangan umat Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam memiliki kemuliaan di sisi Allah Ta’ala. Keutamaan berzikir (mengingat Allah) di bulan Zulhijah ini akan mendapatkan ganjaran kebaikan di dunia dan akhirat. Habib Ahmad mengatakan, amalan zikir khusus pada 10 hari Zulhijah adalah Tahlil dan Takbir. Tahlil adalah ucapan “Laa Ilaha Illallah” (tidak ada Tuhan selain Allah). Sedangkan Takbir ialah kalimat “Allahu Akbar” (Allah Maha Besar).

Selain berzikir, kaum muslimin juga dianjurkan menghidupkan zikir umum dan takbir pada hari raya Idul Adha dan hari-hari taysrik. Terkait amalan berzikir ini, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tidaklah ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan lebih DIA cintai dibanding melakukan amal ibadah di 10 hari bulan Zulhijah . Maka perbanyaklah di 10 hari ini membaca Tahlil, Takbir dan Tahmid”. (HR Imam Ahmad dari Ibnu Umar RA)

Kemudian riwayat dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu menuturkan, pada suatu hari Rasulullah SAW keluar memimpin kami menghadapi musuh. Tiba-tiba beliau shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam memerintahkan, “Ambillah perisai kalian!” Kami bertanya, “Ya Rasulullah , apakah ada musuh yang datang?” Beliau Shallallahu alaihi wa sallam menjawab, “Ambillah perisai kalian terhadap neraka, ucapkanlah:

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّهِ وَلآ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ

“Maha Suci Allah; Segala Puji Bagi Allah; Tiada Tuhan Selain Allah; Allah Maha Besar; Tiada Daya dan Kekuatan kecuali dengan Pertolongan Allah”.

 

Penulis: Raisya Audyra

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *