Para Santri Putra Al-Musri’ Menggelar Upacara Bendera Dalam Rangka Memperingati Hari Ulang Tahun Ke-77 Republik Indonesia
Upacara kemerdekaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia Ke-77 turut dimeriahkan oleh para santri putra pondok pesantren Miftahulhuda Al-Musri’, Rabu (17/08/2022).
Rois Aam Ustadz Yasin Muhammad Alawy, mengatakan bahwa kita harus mengenang jasa para pahlawan, menolak untuk lupa sejarah, meningkatkan rasa cinta negara dan mensyukuri atas merdekanya Negara Kesatuan Republik Indonesia, salah satunya dengan melaksanakan upacara seperti ini.
Dengan mengenang jasa para pejuang yang telah rela berkorban harta dan nyawanya, akan tersingkap kembali dalam memori bangsa Indonesia. Begitu besar jasa para pahlawan, dan sangat banyak yang telah dikorbankan. Itu wajib dihargai.
“karena pahlawan adalah orang yang berjuang dan rela berkorban demi orang lain, Nusa, Bangsa dan Negara”, ungkapnya. Beliau menjelaskan secara tegas bahwa kita sebagai santri harus terus meningkatkan rasa cinta kita terhadap negara.
Al-Jurjani dalam kitabnya al-Ta’rifat mendefinisikan tanah air dengan al-wathan al-ashli.
اَلْوَطَنُ الْأَصْلِيُّ هُوَ مَوْلِدُ الرَّجُلِ وَالْبَلَدُ الَّذِي هُوَ فِيهِ
Artinya; al-wathan al-ashli yaitu tempat kelahiran seseorang dan negeri di mana ia tinggal di dalamnya. (Ali Al-Jurjani, al-Ta’rifat, Beirut, Dar Al-Kitab Al-Arabi, 1405 H, halaman 327) .
Kemerdekaan dan kebebasan yang telah kita rasakan selama tujuh puluh tujuh tahun, hendaknya kita pahami dengan baik misi dari perjuangan para pahlawan terdahulu.
Misi perjuangan mereka harus terus hidup dalam jiwa generasi baru Indonesia, sehingga mereka bisa memahami dengan baik hakekat kemerdekaan. Kemerdekaan itu telah diperjuangkan, Bangsa Indonesia menuju tegaknya hak-hak asasi manusia, persamaan hak, dan perdamaian dunia.
Dalam kesempatan yang sama juga beliau ungkapkan bahwa salah satu sikap yang paling penting bagi Bangsa Indonesia dalam menyambut HUT Kemerdekaan RI adalah mensyukuri nikmat Allah yang agung dan luhur, berupa kemerdekaan. Nikmat dan karunia Allah yang diberikan kepada manusia amat luas, seperti nikmat iman, kesehatan, rezeki dan berbagai nikmat lain yang tidak mungkin dapat dihitung secara matematis.
وَإِن تَعُدُّواْ نِعۡمَتَ ٱللَّهِ لَا تُحۡصُوهَآۗ
“Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghitungnya”.(QS. Ibrahim, 14: 34).
Dengan memperingati HUT kemerdekaan Republik Indonesia yang kita cintai, marilah kita mensyukuri nikmat kemerdekaan itu dengan melakukan berbagai kegiatan yang bermanfaat. Kegiatan itu bisa berupa kegiatan keagamaan seperti melakukan mengaji, sujud syukur atau kegiatan yang bersifat umum seperti ceramah / tabligh akbar dan pengarahan kepada generasi muda, dan berbagai kegiatan lain yang langsung ataupun tidak langsung dapat membentuk generasi muda yang berkualitas.
Pewarta: Dimas Pamungkas
Manawi aya video upacara na