12 Keutamaan Bulan Rajab beserta Dalil dan Penjelasan Ulama
Bulan Rajab merupakan salah satu bulan mulia yang memiliki sejumlah keutamaan. Lantas, apa saja keutamaan bulan Rajab?
1 Rajab 1445 H jatuh pada hari Sabtu 13 Januari dalam kalender Masehi. Bulan Rajab sendiri merupakan bulan yang terletak antara bulan Jumadil Akhir dan bulan Sya’ban.
Salah satu keutamaan dari bulan Rajab ini yakni merupakan salah satu dari bulan haram. Sehingga, bulan ini menjadi salah satu bulan yang dimuliakan.
Selain itu, masih banyak keutamaan lain dari bulan Rajab. Nah untuk mengetahuinya selengkapnya, simak ulasannya berikut ini:
Simak dengan seksama, ya!
Bulan Rajab memiliki banyak keutamaan yang perlu diketahui oleh umat muslim untuk memotivasi diri meningkatkan amalan-amalan saleh. Berikut sejumlah keutamaan bulan Rajab:
1. Termasuk dalam Bulan Mulia
Keutamaan bulan Rajab yang pertama yaitu termasuk dalam bulan-bulan mulia atau disebutkan dengan Asyhurul Hurum. Dijelaskan dalam Al-Qur’an surat At-Taubah ayat 9 sebagai berikut:
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ
Artinya: Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. (QS At-Taubah:36)
Bulan haram adalah empat bulan mulia di luar Ramadhan, yakni Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Disebut “bulan haram” (الأشهر الحرم) karena pada bulan-bulan tersebut umat Islam dilarang mengadakan peperangan.
Imam Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumid-Din menyatakan bahwa Rajab masuk dalam kategori al-asyhur al-fadhilah di samping Dzulhijjah, Muharram dan Sya’ban. Rajab juga terkategori al-asyhur al-hurum di samping Dzulqa’dah, Dzul Hijjah, dan Muharram.
2. Pembuka Bulan-bulan Kebaikan
Telah disebutkan bahwa terdapat tiga bulan lainnya yang termasuk dalam bulan Haram. Selain itu, terdapat bulan mulia lainnya seperti Ramadhan, Syawal, dan Sya’ban.
Dalam hal ini, keutamaan bulan Rajab yaitu sebagai pintu pembuka bulan-bulan mulia. Hal ini dijelaskan oleh Ustaz Adi Hidayat sebuah tausiah yang diunggah pada akun YouTube Adi Hidayat Official.
Ustaz Adi Hidayat mengatakan sebelum memasuki bulan lainnya berurutan mulai dari bulan Sya’ban, Ramadhan, Syawal, Dzulqa’dah, dan Dzulhijjah semuanya didahului oleh Rajab. Sehingga terdapat total 5 bulan yang berurutan dari bulan ke-8 sampai ke-12, namun dibuka oleh Rajab sebagai bulan ke-7 dalam kalender Hijriah.
Berikut rincian urutan 6 bulan-bulan istimewa dalam Islam:
Rajab bulan ke-7
Sya’ban bulan ke-8
Ramadhan bulan ke-9
Syawal bulan ke-10
Dzulqa’dah bulan ke-11
Dzulhijjah bulan ke-12
Ustaz Adi Hidayat melanjutkan, saking istimewanya bulan Rajab ini Nabi Muhammad SAW pernah menyebutnya di dalam beberapa kesempatan. Apabila umur seseorang tidak sampai pada bulan Ramadhan, setidaknya sampai di bulan Rajab.
“Karena itulah nabi pernah mengatakan dalam beberapa kesempatan, diteruskan sampai kepada kita, hati-hati amalan-amalan ini. Bahkan ada ulama yang mengatakan kalaupun kita tidak dapat Ramadhan, minimal Rajabnya dapat karena itu pintunya,” ujar Ustaz Adi Hidayat
3. Anugerah Terampuni Dosa-dosa
Ustaz Adi Hidayat melanjutkan, keutamaan yang bisa didapatkan di bulan Rajab ini adalah anugerah Allah SWT untuk mengampuni dosa-dosa yang pernah dilakukan baik sengaja maupun tidak sengaja. Oleh karena itu, umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak istighfar dan mengoreksi diri.
Adapun bacaan istighfar bulan Rajab yang dapat diamalkan yakni:
اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ وَأَعُوْذُبِكَ مِن شَرِّمَا صَنَعْتُ وَأَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوءُ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي
فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ.
Allaahumma anta rabbi, laa ilaaha illaa anta khalaqtanii wa ana ‘abduka wa ana ‘alaa ‘ahdika wawa’dika mastatha’tu, wa a’uudzubika min syarri maa shana’tu wa abu-u laka binikmatika ‘alayya wa abuu-u bidzambii faghfirlii fa-innahuu laa yanghfirudz dzunuba illaa anta.
Artinya: Ya Allah, Engkau-lah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang patut disembah selain Engkau yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu dan aku dalam genggaman Mu. Aku dalam perjanjian-Mu (beriman dan taat) kepada-Mu sekadar kemampuan yang ada padaku. Aku berlindung kepada-Mu daripada kejahatan yang aku lakukan. Aku mengakui atas nikmat yang Engkau berikan kepadaku dan mengakui dosaku. Karena itu, aku memohon ampunan-Mu, dan sesungguhnya tiada yang dapat mengampuni dosa seseorang, kecuali Engkau, ya Allah.[3]
4. Pahala Dilipat gandakan
Pada bulan Rajab, pahala amalan-amalan saleh yang dikerjakan akan dilipatkan oleh Allah SWT. Sebagaimana disampaikan oleh Imam al-Baghawi dalam kitab tafsirnya berikut:
العَمَلُ الصَّالِحُ أَعْظَمُ أَجْرًا فِي الْأَشْهُرِ الْحُرُمِ، وَالظُّلْمُ فِيْهِنَّ أَعْظَمُ مِنَ الظُّلْمِ فِيْمَا سِوَاهُنَّ
Artinya: Amal salih lebih agung (besar) pahalanya di dalam bulan-bulan haram (Zulqa’dah, Zulhijjah, Muharram, dan Rajab). Sedangkan dzalim pada bulan tersebut (juga) lebih besar dari zalim di dalam bulan-bulan selainnya. (Imam al-Baghawi, Ma’alimut Tanzil fi Tafsiril Qur’an, [Beirut, Darul Ihya’ at-Turats, cetakan keempat: 1417 H/1997 M], juz IV, halaman: 44).
Tidak hanya amalan saleh, dosa yang didapatkan dari perbuatan maksiat dan dzalim juga akan dilipatgandakan. Maka dari itu, di bulan Rajab ini umat muslim sebaiknya meningkatkan kualitas ibadah dan meninggalkan kemaksiatan.
5. Tempat Berlatih untuk Ramadhan
Keutamaan bulan Rajab salah satunya yaitu sebagai bulan berlatih sebelum memasuki bulan Ramadhan. Sebab bulan Ramadhan merupakan puncak dari bulan-bulan mulia tersebut.
Ustaz Adi Hidayat dalam tausiahnya menjelaskan pada bulan Rajab umat muslim dianjurkan untuk melaksanakan amal-amal saleh dengan meningkatkan salat, sedekah, meninggalkan maksiat, puasa dan lain sebagainya. Mengerjakan amalan-amalan saleh tersebut dapat menjadi latihan umat muslim sebelum memasuki bulan Ramadhan.
“Dan ini hikmahnya adalah latihan awal sebelum kita memasuki puncak peribadatannya yaitu di bulan Ramadhan nanti. Rajab adalah pembukanya, Sya’ban adalah penguatnya, dan Ramadhan adalah hakikat perjuangan kita yang telah disiapkan sejak munculnya bulan Rajab dan berlatih kita di dalamnya,” terang Ustaz Adi Hidayat.
6. Bermakna Bulan yang Agung
Keutamaan selanjutnya dari bulan Rajab yaitu disebut sebagai bulan Agung. Dijelaskan dalam kitab I’anatut Thalibin bahwa kata ‘Rajab’ adalah turunan dari kata ‘Tarjib’
Tarjib memiliki arti mengagungkan atau memuliakan. Oleh karena itulah masyarakat Arab zaman dahulu turut serta memuliakan bulan Rajab melebihi bulan-bulan lainnya.
7. Mustajab untuk Berdoa dan Penuh Berkah
Pada malam satu Rajab, terdapat keutamaan yaitu mustajab bagi doa. Seperti yang dijelaskan oleh Imam Syafi’i dalam kitab al-Umm berikut:
بَلَغَنَا أَنَّهُ كَانَ يُقَالُ: إِنَّ الدُّعَاءَ يُسْتَجَابُ فِي خَمْسِ لَيَالٍ: فِي لَيْلَةِ الْجُمُعَةِ، وَلَيْلَةِ الْأَضْحَى، وَلَيْلَةِ الْفِطْرِ، وَأَوَّلِ لَيْلَةٍ مِنْ رَجَبٍ، وَلَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ
“Telah sampai berita pada kami bahwa dulu pernah dikatakan: Sesunguhnya doa dikabulkan pada lima malam: malam Jumat, malam hari raya Idul Adlha, malam hari raya Idul Fithri, malam pertama bulan Rajab dan malam nishfu Sya’ban.”
Pada bulan ini, Rasulullah SAW mempersiapkan jasmani dan rohani menuju Ramadhan. Sehingga berdoa untuk mendapatkan keberkahan agar sampai pada bulan Sya’ban dan ramadhan itu sendiri. Adapun lafal doa tersebut yakni:
Allahumma baarik lanaa fii rajaba wa sya’baana wa ballighnaa ramadhoon
“Ya Allah berilah kami keberkahan di bulan Rajab dan Sya’ban dan sampaikan kami pada bulan Ramadan.”[6]
8. Rajab Bulan Sedekah,
bulan Rajab dikenal juga dengan bulan sedekah sebab muslim dianjurkan untuk memperbanyak melakukan amalan ini. Sedekah yang dimaksudkan itu tidak selalu materi namun juga amalan berupa salat, puasa, dan kebaikan lainnya, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
“Barangsiapa yang bersedekah di bulan Rajab, maka Allah menjauhkannya dari neraka seperti durasi anak burung gagak yang belum tumbuh bulunya hingga mati tua.”
Dijelaskan lebih lanjut oleh Ustaz Adi Hidayat bahwa sedekah melalui harta yang dilakukan di bulan ini bisa berupa pengetahuan atau ilmu yang dibagikan sesama muslim. Meski hanya dengan ilmu, pahala yang didapatkan juga akan dihitung berlipat.
“Kita mencoba juga meningkatkan amalan lewat harta misalnya. Ada jalan melalui harta dengan bersedekah, dengan infaq atau dengan pengetahuan, share pengetahuan-pengetahuan. Sekarang era media sosial, anda membuat status, share tentang isi hadis yang bermanfaat, ayat-ayat yang memotivasi. Dan itu melahirkan pahala yang berlipat di bulan ini,” imbuh Ustaz Adi Hidayat.[5]
9. Waktu Terjadinya Isra’ Mi’raj
Bulan Rajab memiliki keutamaan yang sangat istimewa yaitu sebagai bulan terjadinya Isra’ Mi’raj. Peristiwa penting dalam sejarah Islam ini merupakan tonggak kewajiban salat 5 waktu bagi muslim.
Isra’ Mi’raj merupakan sebuah perjalanan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW bersama malaikat Jibril melalui Masjidil haram Makkah, masjidil Aqsa, dan Palestina. Kemudian dilanjutkan menghadap Allah SWT dari Masjidil Aqsa ke Sidratul Muntaha.
Peristiwa penting ini terjadi pada hari Jumat pertama di bulan Rajab. Keutamaan bulan Rajab yang satu ini menjadi pengingat umat muslim untuk meningkatkan ibadah salat.
10. Musuh dan Setan Dikutuk
Bulan Rajab memiliki nama lain yaitu Rajam (رجم) yang artinya melempar. pada bulan ini, musuh dan setan-setan dikutuk dan dilempari sehingga kiat mereka untuk menyakiti para wali dan orang-orang saleh menjadi gagal.
11. Derasnya Tetes Kebaikan
Keutamaan lainnya dari bulan rajab yaitu derasnya tetes kebaikan yang bisa didapatkan. Bulan ini bahkan diberi julukan Al-Ashabb yang berarti “yang mengucur atau menetes”.
12. Larangan Berperang
Keistimewaan bulan Rajab selanjutnya yaitu adanya larangan untuk berperang. Dijelaskan oleh Ustaz Adi Hidayat bahwa untuk menjaga kemuliaan bulan ini, umat di masa lalu tetap menghormati bulan ini dengan mengadakan perdamaian di antara suku-suku yang bertikai.
Bulan Rajab bahkan dijuluki Al-Ashamm atau “yang tuli” sebab pada bulan ini tidak terdengar gemerincing senjata pasukan perang. Maka dari itu, bulan Rajab dikenal pula dengan sebutan bulan yang damai.